Ahad 02 Sep 2018 03:15 WIB

Raih Perunggu, Pelatih UEA tak Mau Timnya Disebut Beruntung

UEA meraih perunggu dengan memenangi tiga laga melalui adu penalti.

Selebrasi tim sepak bola Uni Emirat Arab setelah mengalahkan tim sepak bola Vietnam dengan tendangan adu penalti berhasil merebut medali perunggu pada Babak Putra Pertandingan Medali Perunggu Asian Games 2018 di Stadion Pakan Sari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/09).
Foto: ANTARA FOTO/INASGOC/Charlie
Selebrasi tim sepak bola Uni Emirat Arab setelah mengalahkan tim sepak bola Vietnam dengan tendangan adu penalti berhasil merebut medali perunggu pada Babak Putra Pertandingan Medali Perunggu Asian Games 2018 di Stadion Pakan Sari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/09).

REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pelatih tim U-23 Uni Emirat Arab Maciej Skorza tidak mau skuatnya disebut beruntung dapat merebut medali perunggu sepak bola putra Asian Games 2018. Perunggu itu didapatkan usai UEA mengalahkan Vietnam. 

Laga perebutan posisi ketiga Asian Games 2018 yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupateng Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/9), diwarnai adu penalti. UEA menag dengan skor total 5-4. 

"Saya tidak setuju kami beruntung. Kami mendapatkan perunggu karena kami bekerja keras," ujar Skorza usai pertandingan lawan Vietnam. 

Menurut pelatih asal Polandia tersebut, anak-anak asuhnya menunjukkan performa sangat baik selama Asian Games 2018. Bahkan, dia berpendapat, seharusnya UEA bisa menjadi yang terbaik di Pesta Olahraga Asia edisi ke-18 tersebut. 

"Bagi saya, para pemain ini cukup berkualitas untuk mendapatkan medali emas. Namun mereka juga pantas meraih perunggu setelah berupaya maksimal di setiap pertandingan," kata Skorza. 

Pada gelaran Asian Games 2018, UEA melaju ke babak gugur usai menjadi tim peringkat ketiga terbaik dengan catatan satu kali menang dan dua kali kalah di fase grup. UEA kemudian terus melaju hingga meraih medali perunggu dengan memenangi tiga laga melalui adu penalti.

Tiga laga tersebut, yakni saat menyingkirkan Indonesia di 16 besar, Korea Utara di delapan besar, dan menaklukkan Vietnam di perebutan tempat ketiga Asian Games 2018. Satu-satunya laga fase gugur yang tidak dilewati UEA dengan adu penalti adalah ketika mereka dikandaskan Jepang 0-1 pada semifinal. 

"Selamat kepada tim atas prestasi ini dan terima kasih untuk dukungan suporter kami," tutur gelandang UEA Majid Salim. 

UEA dan Vietnam mengakhiri pertandingan pada waktu normal dengan skor 1-1. UEA unggul terlebih dahulu dari gol yang ditorehkan Ahmad Alhashmi di menit ke-17 dan dibalas Vietnam dengan gol dari Nguyen Van Quyet di menit ke-27.

Sementara di adu penalti yang berakhir untuk kemenangan UEA 4-3, empat pemain UEA, yakni Ahmad Alhashmi, Zayed Alameri, Khaled Aldhanhani dan Shaheen Aldarmki, sukses membuat gol. Di kubu Vietnam, hanya tiga dari empat penendang yang berhasil menorehkan gol yaitu Vu Van Thanh, Ha Duc Chinh dan Phan Van Duc. 

Medali perunggu merupakan perbaikan prestasi tim U-23 UEA pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, mereka hanya mencapai perempatfinal. Prestasi terbaik tim U-23 UEA di Asian Games adalah kala merengkuh medali perak pada Asian Games 2010 di China.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement