Sabtu 01 Sep 2018 15:18 WIB

Sepak Takraw Sumbang Emas ke-31

Tim sepak takraw Indonesia sempat kewalahan di set kedua.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Pelatih sepak takraw Indonesis Asry Syam (kedua dari kiri) sedang memberikan keterangan pers usai tim quadran putra meraih medali emas di Asian Games 2018, Ahad (1/9).
Foto: Republika/Lintar Satria
Pelatih sepak takraw Indonesis Asry Syam (kedua dari kiri) sedang memberikan keterangan pers usai tim quadran putra meraih medali emas di Asian Games 2018, Ahad (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Setelah melewati pertandingan demi pertandingan akhirnya tim sepak takraw Indonesia meraih medali emas di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Tim quadran putra berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan Jepang dengan skor 15-21, 21-14, 21-16.

"Saya pikir ini sejarah baru, untuk pertama kalinya bagi sepak takraw indonesia  mampu masuk dua final, satu perak dan satu emas, ini membuktikan sepak takraw Indonesia cukup bisa diperhitungkan bagi negara lain," kata pelatih sepak takraw Indonesia Asry Syam, seusai tim Indonesia dipastikan meraih medali emas, Sabtu (1/9).

Indonesia sempat kalah di set pertama karena permainan Jepang sangat baik di awal pertandingan. Di set pertama Indonesia memang unggul tiga poin lebih dulu tapi permainan Jepang kian membaik. Indonesia pun tertinggal setelah kedudukan sempat 3-3.

Sempat terjadi kejar-mengejar kedudukan tapi akhirnya Indonesia harus takluk dengan skor 15-21. Asry mengatakan di set kedua Indonesia cukup kewalahan karena Jepang mengubah strateginya sehingga menyulitkan Indonesia.

"Nah strategi di set awal memang lengah karena ada perubahan taktik dari Jepang. Di penyisihan mereka menggunakan taktik dua sayap bertahan di belakang. Tapi di final mereka menggunakan tiga sayap jadi di set awal kami kelengahan, dan memadukan serangan variasi kanan kiri," kata Asry.

Tim quadran putra Indonesia melanjutkan permainan bagus mereka di set terakhir. Asry mengakui pada set pertama timnya kurang mampu menahan serangan-serangan Jepang.

"Di set awal kita lengah pertahanan, diblok harus berebut bertiga. Jadi di set kedua, harus menghindarkan block tiga, tetapi kita block satu-satu double tunggal kanan kiri. Dan alhamdulilah bisa poin 1-1," tambah Asry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement