Kamis 30 Aug 2018 17:31 WIB

Serda Rifki Berambisi Lolos Kualifikasi Olimpiade 2020

Rifki mengaku tak ingin berlarut dalam euforia dan segera latihan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Peraih medali emas Asian Games 2018 cabang olahraga karate, Serda TNI Rifki Ardiansyah Arrosyid, disambut meriah saat kembali ke Surabaya, Kamis (30/8).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Peraih medali emas Asian Games 2018 cabang olahraga karate, Serda TNI Rifki Ardiansyah Arrosyid, disambut meriah saat kembali ke Surabaya, Kamis (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Peraih medali emas Asian Games 2018 cabang olahraga karate, Serda TNI Rifki Ardiansyah Arrosyiid, merasa senang setelah disambut meriah jajaran TNI atas prestasi yang diraihnya. Rifki pun berambisi terus meningkatkan prestasinya dan berharap bisa tampil pada Olimpiade 2020.

"Rencana ke depan saya ingin mengikuti kualifikasi untuk tampil di Olimpiade," kata Rifki di sela penyambutannya, Kamis (30/8).

Demi meraih ambisinya, pria yang sehari-hari bertugas di Jasdam V/ Brawijaya tak ingin berlarut-larut dalam euforia. Bahkan, pada 2 September 2018, Rifki sudah harus kembali ke Jakarta untuk mengikuti pemusatan latihan yang akan berlangsung hingga gelaran Olimpiade di Tokyo, Jepang, dua tahun mendatang.

Rifki pun berpesan kepada para anggota TNI dan para atlet muda untuk bersungguh-sunggu menekuni olehraga yang disukai. "Untuk prajurit lain, untuk atlet-atlet muda, yeris berkarya di olahraga yang ditekuni, berlatih keras, berjaunglah demi Indonesia, demi merah putih," kata Rifki.

photo
Karateka Indonesia Rifki Ardiansyah Arrosyiid usai melawan karateka Iran Amir Mahdi Zadeh pada pertandingan cabang olahraga karate Asian Games 2018 kategori kumite 60 kilogram di JCC Plennary Hall, Jakarta, Ahad (26/8).

Rifki kemudian menjelaskan perjalanan yang dilaluinya hingga meraih medali emas pada Asian Gamws 2018 Cabor karate. Menurutnya, perjuangan yang dilalui sangat tidak mudah. 

“Pertama berhadapan dengan yang dari Thailand, kedua dari China, kemudian lawan Hongkong, lawan Malaysia, dan pada final lawan atlet dari Iran,” kata dia. 

Karateka asal Iran yang menjadi lawan Rifki, yakni Amir Mahdi Zadeh, yang menghuni peringkat empat dunia. “Juara dunia tiga kali, dan juara Asian Games tahun 2014," ujar Rifki.

Rifky tidak memungkiri, ada rasa takut dalam setiap pertandingan yang dilalui. Namun, kata dia, dukungan yang luar biasa yang diberikan masyarakat Indonesia, menjadi suntikan semangat yang bisa mengurangi rasa takut tersebut.

“Saya hilangin karena euforia dari penonton, support dari tim Indonesia itu membuat saya menjadi tambah semangat dan tidak takut," kata Rifki. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement