Kamis 30 Aug 2018 12:13 WIB

Kano Ganda Putri Sumbang Medali Perunggu

Riska Andriyani dan Nur Meni finis di urutan ketiga di belakang Cina dan Uzbekistan

Rep: Lintar Satria/ Red: Hazliansyah
Atlet Kano Indonesia Riska Andriyani dan Mur Meli memacu kecepatan pada final kano 500 meter ganda putri Asian Games 2018 di danau Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (30/8).
Foto: Antara/Wahyu Putro
Atlet Kano Indonesia Riska Andriyani dan Mur Meli memacu kecepatan pada final kano 500 meter ganda putri Asian Games 2018 di danau Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kano ganda putri sumbang medali perunggu di Asian Games 2018. Di Jakabaring Rowing & Canoeing Regatta Course, Palembang, Riska Andriyani dan Nur Meni finis di urutan ketiga di belakang Cina dan Uzbekistan.

Riska dan Nur mengucapkan terima kasih atas dukungan pemerintah yang telah membantu mereka meraih prestasi di Asian Games 2018. Medali perunggu ini menjadi satu-satunya medali dari cabang olahraga dayung nomor kano pada hari ini, Kamis (30/8).

"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang udah dukung kami, pemerintah yang sudah support semuanya, terima kasih," kata Riska, usai pengalungan medali yang diberikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Kamis (30/8).

Tinggi Riska hanya 152 cm sementara Nur Meni lebih kecil lagi 148 cm. Berbeda dengan dua atlet Uzbekistan Rakhmatova Dilnova yang tingginya 170 cm dan Zokirova Nilufar setinggi 172 cm. Begitu pula atlet Cina Ma Yan juga setinggi 172 cm dan Mengya Sun lebih tinggi lagi 174 cm.

Menghadapi lawan-lawan yang lebih besar tentu sangat sulit bagi Riska dan Nur Meni. Lawan-lawan mereka jauh lebih bertenaga. Tapi Riska dan Nur Meni tidak mau menyerah begitu saja, dengan semangat juang yang tinggi akhirnya mereka berhasil finis diposisi ketiga.

"Strateginya usaha saja sampai gimana pun harus juara. Kesulitannya angin ya, karena kami paling kecil, lebih pendek dari negara lain tapi itu bukan masalah bagi kami, kami berjuang untuk Indonesia," tambah Riska.

Riska dan Nur Meni mengakui Cina dan Uzbekistan lebih unggul dari mereka. Tapi mereka tetap senang dengan hasil pertandingan ini. Karena mereka membuktikan mampu mengalahkan tim-tim yang levelnya di atas mereka seperti Jepang.

"Kalau Cina, Uzbekizktan emang juara dunia, mereka peringkat satu dua dunia kami tidak. Kami ketujuh masih ada di atas kami Jepang, tapi Alhamdullilah menang melawan mereka," kata Rizka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement