Rabu 29 Aug 2018 06:49 WIB

Kesempatan Indonesia Menambah Keping Emas

Tim Merah-Putih telah mengoleksi 24 medali emas, 19 perak dan 29 perunggu.

Pesilat Indonesia Sarah Tria Monita (pita biru).
Foto: Republika/Prayogi
Pesilat Indonesia Sarah Tria Monita (pita biru).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuan rumah Indonesia telah melampaui target perolehan medali emas. Kontingen Merah-Putih masih berpeluang menambah keping emas pada pertandingan hari ke-11 Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, Rabu (29/8).

Hingga menyelesaikan rangkaian pertandingan pada hari ke-10, Selasa (28/8), tim Merah-Putih telah mengoleksi 24 medali emas, 19 perak dan 29 perunggu. Jalan menuju pencapaian 30 keping emas sekaligus mencatatkan sejarah baru masih terbuka lebar.

Baca Juga

Selama sepuluh hari sejak hari pertama, para duta olahraga Indonesia bahkan tidak pernah absen meraih medali emas. Dengan kata lain, tiada hari tanpa medali emas.

Pada hari ke-11 perhelatan pesta olahraga akbar se-Asia, 35 medali emas diperebutkan dari nomor final yang digelar sepuluh cabang olahraga. Ke-35 cabang itu, yakni atletik, balap sepeda track, judo, kurash, loncat indah, paralayang, pencak silat, renang artistik, skateboard, dan soft tenis.

Peluang terbesar kontingen Indonesia untuk menambah medali emas akan datang dari cabang olahraga pencak silat. Silat menyediakan delapan medali emas.

Dari delapan nomor final yang dipertandingkan pada hari terakhir, pesilat Indonesia akan berlaga di enam nomor, yakni tunggal, ganda dan regu (nomor seni), nomor tanding kelas D putri (60-65 kg), kelas C putra (55-60 kg), dan kelas B putri (50-55 kg putri).

Sebelumnya para pesilat Indonesia telah menyapu bersih delapan medali emas pada final cabang pencak silat yang berlangsung di Padepokan Pencak Silat, TMII Jakarta, Senin (27/8).

Jumlah itu jauh melebihi target dua emas yang dibebankan kepada cabang olahraga asli dari Indonesia itu. Bahkan, pencak silat masih sangat berpeluang menambah pundi-pundi emas.

"Kami tidak ingin jemawa, namun pesan dari negara untuk merebut emas sebanyak-banyaknya. Kami akan berusaha untuk itu," kata Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Edhy Prabowo.

Seperti sebelumnya, pesilat Malaysia dan Vietnam tetap menjadi saingan terberat wakil Indonesia dalam perebutan medali emas. Khusus di nomor tanding, tiga pesilat tuan rumah yang berlaga di final, semuanya berhadapan dengan pesilat Vietnam.

Bagaimana peluang dari cabang olahraga lain? Para wakil Indonesia agaknya masih harus berjuang ekstrakeras untuk mengejar perolehan medali, kendati harapan meraih emas cukup terbuka dari skateboard.

Untuk cabang olahraga yang baru dilombakan di Asian Games ini, dua skateboarder tuan rumah lolos ke final nomor taman (park). Seorang lainnya memuncaki klasemen babak kualifikasi nomor jalan (street) atas nama Sanggoe Dharma Tanjung.

"Kami sudah mempredikasi Sanggoe dapat nilai tinggi dan berpeluang meraih emas, tinggal menjaga mentalnya agar bisa tampil bagus di final," kata pelatih skateboard Indonesia Ardy Polli.

Selain Sanggoe Dharma, Indonesia juga meloloskan Aldwin Angkawidjaja di babak final. Tetapi dia hanya menempati urutan ketujuh pada babak kualifikasi.

Sedangkan di nomor taman, Jason Dennis Linjzaat dan Pevi Permana Putra akan menjadi tumpuan untuk menambah medali. Mereka menduduki peringkat kedua dan ketiga babak kualifikasi di bawah atlet Jepang Kensuke Sasaoka, 

Sementara dari cabang olahraga lain seperti atletik yang melombakan tujuh nomor final, paralayang (2), judo (4), loncat indah (2), dan soft tenis (2), kesempatan mendapatkan medali emas sangat berat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement