REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewabroto mengatakan, pemberian bonus untuk atlet peraih emas di Asian Games 2018 tak perlu menunggu hingga Asian Para Games 2018 dilaksanakan. Pemberian nominal bonus berbeda antara peraih emas dalam kategori tunggal, ganda, dan beregu.
"Pokoknya tak lama setelah Asian Games. Asian Games selesai, ada pendataan administratif supaya tidak melanggar peraturan. Tidak lama, secepatnya, tidak usah menunggu Asian Para Games," ujar Gatot kepada Republika.co.id, Selasa (28/8).
Selain uang, para atlet yang berhasil meraih medali emas pada Asian Games ini akan diberikan hadiah lain, yakni rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan jalur CPNS bagi yang ingin menjadi PNS oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Untuk uang, ada perbedaan jumlah dalam setiap kategori.
"Perinciannya Rp 1,5 miliar untuk emas single, double seperti Christoper Rungkat dan Aldila Sutjiadi masing-masing Rp 1 miliar, kemudian untuk beregu itu masing-masing Rp 750 juta," jelas Gatot.
Keran medali emas kontingen Indonesia dibuka oleh atlet taekwondo putri, Defia Rosmaniar. Ia berhasil meraih medali emas di cabang taekwondo nomor poomsae Asian Games 2018 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Ahad (19/8). Pada pertandingan final, Defia mengalahkan atlet taekwondo Iran Marjan Shalahshouri.
Setelah itu, medali emas terus didapatkan oleh atlet-atlet Indonesia. Hingga hari ke-10 penyelenggaraan Asian Games 2018 hari ini, Indonesia telah mengoleksi 24 medali emas. Total medali yang berhasil diperoleh hingga saat ini ada 69 medali, terdiri dari 24 emas, 17 perak, dan 28 perunggu.
Indonesia kini berada di peringkat keempat perolehan medali Asian Games 2018. Tim Merah Putih di bawah Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Di bawah Indonesia ada Iran dengan perolehan medali emas sebanyak 17 medali dan total medali Iran sebanyak 47 medali.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
