Selasa 28 Aug 2018 14:37 WIB

Soal Pengrusakan Pesilat Malaysia, Ini Tanggapan Menpora

Imam meminta Menpora Malaysia menenangkan pesilat Malaysia

Menpora Imam Nahrawi
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Menpora Imam Nahrawi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pesilat Malaysia, Mohd Al Jufferi Jamari diberitakan melakukan pengrusakan dengan menendang dinding eternity pembatas hingga jebol di ruang pemanasan atlet. Hal ini merupakan pelampiasan kekesalan atlet ini terhadap juri yang kemudian Jufferi melakukan aksi walk out saat melawan pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra di kelas E (65-70 kilogram) di babak final, Senin (27/8) lalu.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi mengatakan baru mendengar kabar ini dari para awak media. Namun jika memang ada atlet yang melakukan pengrusakan, ia akan mempersilakan untuk diproses secara hukum.

“Itu (pengrusakan) tetap tidak dibenarkan. Namanya pertandingan ada yang menang dan kalah,” kata Imam, Selasa (28/8).

Ia menyontohkan Timnas Sepak Bola Indonesia juga merasa dicurangi dan diperlakukan tidak adil oleh wasit saat melawan Timnas Uni Emirat Arab (UAE) beberapa waktu lalu. Namun begitu, Indonesia tetap harus sportif untuk menerima kekalahan tersebut.

“Saya menyesalkan adanya peristiwa itu (pengrusakan pesilat Malaysia). Saya berharap Saddiq (Menpora Malaysia, Syed Saddiq) menenangkan atlet tersebut. Kita memberikan keleluasaan untuk juri dan wasit. Karena mereka bukan dari Indonesia, tapi dari federasi Asia,” jelas Imam.

Sebelumnya pesilat Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari melakukan aksi walk out (WO) dalam pertandingan silat partai final kelas E (65-70 kilogram). Jamari melakukannya sebagai aksi protes terhadap wasit.

Kejadian WO Jufferi dari pertarungan silat tersebut terjadi di di padepokan pencak silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Indonesia, Senin (27/8), saat ia bertarung di partai final dan ditaklukan pesilat Indonesia Komang Harik Adi Putra, walau pertandingan tinggal menyisakan satu menit.

Dari informasi yang dihimpun, seusai pertandingan, Al Jufferi terdengar berteriak-teriak memaki juri yang menurutnya tak adil. Selang beberapa detik kemudian terdengar suara keras di ruang pemanasan atlet. Sambil bertelanjang dada, terlihat Al Jufferi menendang dinding eternit pembatas hingga jebol. Sesekali dia meneriakkan syahadat dan takbir.

Al Jufferi sudah meminta maaf di hadapan awak media. Dia menuturkan pelampiasan itu dilakulannya lantaran tidak menerima perlakuan juri yang menurutnya tak adil. "Saya tidak ada masalah dengan pesilat Indonesia atau pendukung Indonesia. Yang saya kesal yaitu juri, terutama juri 1 dan 3. Sebagai pesilat saya merasa tak dihormati," kata Jufferi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement