Senin 27 Aug 2018 17:10 WIB

Dhita/Puti Persembahkan Medali untuk Korban Gempa Lombok

Tampil kali pertama di Asian Games, pasangan dari Lombok ini sudah mampu raih medali.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Endro Yuwanto
Pemain bola voli pasir NTB Putu Dini Jasita Utami (kiri)dan Dhita Juliana (kanan) menujukkan mendali emas miliknya usai menang atas pemain Jatim saat final bola voli pasir tim putri PON XIX
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pemain bola voli pasir NTB Putu Dini Jasita Utami (kiri)dan Dhita Juliana (kanan) menujukkan mendali emas miliknya usai menang atas pemain Jatim saat final bola voli pasir tim putri PON XIX

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dhita Juliana/Putu Dini Jasita Utami berhasil meraih medali perunggu dari cabang olahraga voli pantai putri. Mereka berhasil mengalahkan perwakilan dari Kazakhstan Tatyana Mashkova/Irina Tsimbalova dengan skor 21-11, 21-10 dalam perebutan medali perunggu.

"Medali perunggu ini sangat-sangat berarti bagi saya, terutama ini Asian Games pertama dan bisa mendapat medali di sini itu sangat-sangat jadi kebanggaan buat diri sendiri," kata Putu dalam konferesi pers di Arena Voli Pantai, Jakabaring Sports City, Palembang, Senin (27/8).

Dhita dan Putu berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mereka pun mempersembahkan medali pertama di Asian Games ini untuk kampung halaman mereka yang terkena musibah gempa. "Mungkin ini semua untuk orang tua di rumah, warga Lombok semuanya. Semoga sehat, semoga gempanya cepat selesai dan kembali seperti semula," kata Putu.

Pelatih voli putri Indonesia Agus Salim menceritakan pertemuannya dengan Dhita dan Putu. Saat itu ia sedang bermain voli indoor di Lombok. Lalu Agus melihat Dhita dan Putu bermain voli pantai. Ia pun menawarkan kedua perempuan tersebut untuk menjadi pemain nasional.

"Ketika saya menemukan mereka kebetulan saya lagi main voli indoor mereka lagi main voli pantai. Saya tanya mau ngga jadi pemain nasional, jawabnya mau, oke ikut saya dipercepat, jadi dalam waktu satu tahun sudah menjadi pemain nasional," kata Agus. 

Tidak seperti atlet-atlet lain yang membutuhkan waktu enam sampai delapan tahun untuk menjadi pemain voli pantai nasional Dhita/Putu hanya butuh satu tahun. Agus mengatakan dalam dua tahun Dhita sudah meraih medali perak di SEA Games.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement