Sabtu 25 Aug 2018 21:44 WIB

Timnas Basket Putra Hadapi Cina di Perempat Final

Meski kalah dari Mongolia, anak asuh Fictor Roring tetap melaju ke perempat final.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Pebasket Indonesia Ponsianus Nyoman Indrawan dan Valentino Wuwungan berusaha menghadang pemain Mongolia pada pertandingan babak penyisihan Grup A cabang bola basket Asian Games 2018 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Sabtu (25/8).
Foto: Republika/Prayogi
Pebasket Indonesia Ponsianus Nyoman Indrawan dan Valentino Wuwungan berusaha menghadang pemain Mongolia pada pertandingan babak penyisihan Grup A cabang bola basket Asian Games 2018 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Sabtu (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim nasional basket putra Indonesia ditumbangkan Mongolia 69-74 pada laga pamungkas penyisihan Grup A Asian Games 2018 di Hall Basket, Senayan, Sabtu (25/8) malam. Meski kalah dari Mongolia, anak asuh Fictor Gideon Roring tetap melaju ke perempat final dan akan bertemu tim tangguh Cina.

Indonesia unggul dalam perhitungan selisih poin memasukkan kemasukan dari Mongolia dan Thailand. Ketiga tim ini sama-sama mengoleksi nilai empat, hasil satu kali menang dan dua kali kalah.

Karena saling mengalahkan, maka skor pertemuan ketiganya saja yang dihitung tanpa memasukkan hasil melawan Korea Selatan. Indonesia tertolong kemenangan dengan selisih 12 angka atas Thailand, sementara tim Negeri Gajah Putih sudah sejak awal dipastikan tersingkir karena hanya menang dua poin dari Mongolia.

Korea Selatan menjadi juara Grup A dengan tiga kemenangan tanpa kalah. Negeri Ginseng menyapu Indonesia, Thailand, dan Mongolia dengan kemenangan besar.

Jalannya laga

Serangan cepat diperagakan pasukan Garuda sejak kuarter pertama dimulai. Liukan Xaverius Prawiro benar-benar merepotkan lawan. Baru beberapa menit duel berjalan Indonesia sudah unggul 8-3. Tembakan tiga angka dari Sandi Febiansyakh membangkitkan semangat tuan rumah.

Mongolia sesekali melakukan serangan balik. Pada akhirnya Indonesia menutup kuarter pertama dengan keunggulan 18-14. 

Duel kembali berjalan. Tembakan Valentino Wuwungan dan Xaverius menambah poin bagi skuat polesan Fictor Gideon Roring pada awal kuarter kedua.  Perlahan tapi pasti Mongolia Bangkit. Tim tamu berbalik unggul 25-22 saat waktu tersisa tujuh menit. Suara penonton di Hall Basket Senayan bergemuruh ketika Arki Dikania Wisnu dan rekan-rekan makin jauh tertinggal. Papan skor menunjukkan angka 30-22 untuk Mongolia.

Waktu tersisa kurang dari dua menit. Tim tamu masih unggul empat bola, 35-27. Mongolia menutup kuarter kedua dengan keunggulan, 38-37. 

Guard tim lawan, Bilguun Battuvshin benar-benar menjadi momok bagi Arki cs. Battuvshin sudah menyumbang 16 angka sejauh ini. Memasuki kuarter ketiga, pertandingan makin memanas. Mongolia terus memimpin hingga 44-34.

Dalam situasi sulit, tim Indonesia meminta time out saat waktu tersisa 4 menit 39 detik. Namun keadaan belum berubah. Mongolia kini unggul 54-37. Terus mendapat dukungan maksimal, anak-anak Garuda berusaha mengejar ketertinggalan.

Sebuah lemparan tiga angka Arki menutup kuarter ketiga. Sementara Indonesia masih tertinggal 50-59. Memasuki kuarter keempat teriakan penonton kian bergemuruh. 

Waktu tersisa enam menit, 20 detik, papan skor menunjukkan angka 65-54 untuk Mongolia. Tembakan tiga angka Valentino Wuwungan menghidupkan asa Garuda. Pasukan Fictor Gideon masih tertinggal empat bola, 58-66. 

Tersisa tiga menit, timnas Indonesia menjadi-jadi. Sumbangan empat poin dari Jamarr Andre Johnson membuat skor menjadi, 62-66. Di sisa waktu, Mongolia kembali tampil tenang. Skuat asuhan Sedbazar Shinen memimpin 72-64.

Drama terjadi dalam 30 detik terakhir ketika Indonesia mendapat dua free throw. Valentino mengeksekusi dengan baik. Garuda masih tertinggal 68-72, tapi dalam posisi aman untuk lolos. 

Mongolia menyerang namun gagal, sementara Indonesia hanya berusaha menghabiskan waktu tembakan. Namun drama terjadi saat Prastawa melakukan turn over. Mongolia mampu menambah dua angka menjadi 74-69. Dengan sisa waktu dua detik, satu pemain Mongolia melakukan unsportmanlike foul dan technical foul.

Dua tembakan bebas pertama Prastawa gagal. Namun satu tembakan untuk technical foul yang dieksekusi Valentino membuat skor akhir berubah 69-74 dan penguasaan bola. Indonesia memilih menahan bola hingga laga berakhir. Hasil ini disambut suka cita penonton yang hadir di Hall Basket Senayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement