REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Pebulutangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting gagal mengharumkan nama bangsa pada pertandingan final bulutangkis Asian Games ke-18 tahun 2018 beberapa waktu lalu. Dirinya dikalahkan oleh pebulutangkis asal China, Shi Yuqi di akhir set ketiga karena kakinya mengalami kram.
Momen tersebut menjadi perbincangan di media sosial. Banyak netizen yang mengomentari soal kekalahan pebulutangkis Indonesia tersebut. Ada yang mencaci dan tidak sedikit pula memuji atlet muda tersebut.
Ayah Anthony, Edison Ginting, mengaku sudah sering mendengar pujian dan makian yang ditujukan kepada anak keempatnya itu. "Orang bully atau memuji itu biasa. Tapi lebih banyak yang memuji karena jadi trending topik dunia," ujarnya saat ditemui di Jalan Teknologi III Cimindi Raya, Cibabat, Kota Cimahi, Jumat (24/8).
Berita terkait:
- Wahai Netizen, Berhentilah Mencaci-maki Anthony Ginting
- PB PBSI: Anthony Ginting Alami Kram Parah dan Dehidrasi
Ia mengatakan, semua pujian dan cacian menjadi motivasi untuk anaknya. Ia meyakini Anthony tidak akan terpengaruh sama sekali dengan hal tersebut karena Anthony tidak terlalu aktif di media sosial.
Dirinya lebih mengapresiasi dan terharu ketika melihat perjuangan anaknya yang bertanding sampai titik darah penghabisan. "Saya sempat meneteskan air mata melihat anak tidak mau mundur sampai tidak bisa," katanya.
Edison mengatakan Anthony saat pertandingan anaknya terlalu terburu-buru dan sempat memberi peluang kepada lawannya saat aet kedua sehingga kalah. Di set kedua, Anthony sudah unggul dan bisa menang. "Dia masih kadang ingin cepat kalau sudah leading," ungkapnya.
Edison mengatakan, kaki anaknya terlihat bermasalah sejak memasuki akhir set kedua. Ia bersyukur cedera yang dialami Anthony tidak terlalu parah. Saat ini, kondisi kaki Anthony sudah membaik meskipun masih sakit saat digerakkan.