REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anthony Sinisuka Ginting memang harus mengakui kekalahan dari pemain Cina, Yuqi Shi di ajang Asian Games 2018. Namun semangat dan perjuangan Ginting di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (22/8) malam itu membawa kebanggaan tersendiri bagi orang tua Ginting.
"Rasanya selama menonton dia main bulutangkis baru tadi malam air mata saya menetes. Belum pernah itu. Mau kalah, mau juara, belum pernah," ujar ayah Ginting, Edison Ginting di Cimahi, Rabu (23/8).
Dia mengaku usai pertandingan banyak kerabatnya menelepon untuk memberikan semangat atas perjuangan anaknya. Edison mengakui kondisi Ginting yang berbeda sudah terlihat sejak set pertama. Sebagai orang tua, dia sudah merasakan ada sesuatu yang salah dengan kaki Ginting.
Ayahanda pebulutangkis Anthony Sinisuka Ginting, Edison Ginting, di Cimahi, Rabu (23/8). Foto: Republika/Hartifiany Praisra
"Tapi karena semangatnya menggebu-gebu dia unggul duluan tapi kalah. Orang bilang kalah karena mental bertandingnya. Tidak, kalau saya melihat sebagai orang tua postur tubuhnya mulai goyang," jelasnya.
Dia mengetahui cedera yang dialami Ginting karena akumulasi bertanding dari dua pertandingan sebelumnya. Dia mengetahui anaknya bukan tipe yang neko-neko dan mendengarkan nasihat orang disekitarnya.
Di mata Edison, Ginting merupakan anak yang tidak banyak omong dan tidak ingin buat orang lain susah karenanya. "Tadi saja dia bilang tidak apa-apa, ini cedera tidak berat, hanya otot ketarik dan kram akut, tidak ada yang parah," ujarnya menirukan Ginting.
Sebelumnya, Ginting juga mengalami cedera lutut saat Prancis Open 2018. "Itu pun dia tidak pernah bilang, tadi malam saya takut ototnya yang kena, ternyata tidak," kata Ginting.
Baca juga: Wahai Netizen, Berhentilah Mencaci-maki Anthony Ginting
Ikuti Whatsapp Channel Republika
