Kamis 23 Aug 2018 18:44 WIB

Fitri dan Gregoria Hadapi Nehwal dan Sindhu

Dalam tiga pertemuan sebelumnya, Fitri tidak pernah menang atas Nehwal.

Rep: Nurul S Hamami/ Red: Israr Itah
Pebulu tangkis Putri Indonesia Fitriani.
Foto: Republika/Prayogi
Pebulu tangkis Putri Indonesia Fitriani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Undian pertandingan agak kurang menguntungkan bagi Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung. Dua wakil Indonesia di tunggal putri perseorangan bulu tangkis Asian Games 2018 ini sudah harus bertemu dengan dua pebulu tangkis andal India di perdelapan final Sabtu (25/8).

Fitri tanpa perlawanan berarti menyingkirkan Hendahewa TP (Srilanka) 21-4, 21-6, di babak pertama Kamis (23/8). Selanjutnya Fitri akan menghadapi Nehwal.

Dalam tiga pertemuan sebelumnya, Fitri tidak pernah menang atas Nehwal yang kini bertengger di peringkat 10 dunia. Kekalahan terakhir Fitri yang menempati peringkat 40 dunia terjadi di Malaysia Masters tahun lalu.

Seperti halnya Fitri, Gregor juga tidak menemui kesulitan berarti saat menundukkan Ng Weng Chi (Makau) dengan 21-4, 21-7. Di babak 16 besar Gregor akan menantang Sindhu yang diunggulkan di tempat ketiga.

Rekam jejak pertemuan Gregor dengan Sindhu dapat dikatakan tidak bagus. Dalam tiga pertemuan keduanya, andalan Indonesia peringkat 22 dunia ini selalu kalah dari Sindhu yang berperingkat 3 dunia. Kekalahan terakhir diderita Gregor di Thailand Open pada Juli lalu.

Di tunggal putra, undian buruk juga menimpa Jonatan Christie. Setelah mendapat bye pada babak pertama, di babak 32 besar dia sudah harus bertemu dengan unggulan pertama Shi Yuqi (Cina), Jumat (24/8).

Kedua pemain berbagi skor 3-3 dalam tiga pertemuan yang sudah mereka lewati. Di pertemuan terakhir mereka di putran final Piala Thomas pada Mei lalu, Jojo menyerah dalam tiga gim kepada Yuqi.

Anthony Sinisuka Ginting sedikit lebih baik undiannya. Di babak kedua, Jumat, dia akan ditantang Mehran Shahbazi (Iran). Ginting belum pernah bertemu sebelumnya dengan pemain peringkat 403 dunia itu.

Ginting yang mengalami keram kaki saat menghadapi Shi Yuqi di final beregu putra, Rabu (22/8), menurut Sekjen PP PBSI Ahmad Budiharto, sudah bisa turun ke lapangan lagi untuk main di nomor perseorangan.

Namun, bila lolos dari adangan Mehran, Ginting kemungkinan besar sudah ditunggu unggulan kedua Kento Momota (Jepang). Pada semifinal beregu putra Indonesia versus Jepang, Ginting menyerah kepada Momota 21-14, 14-21, dan 16-21. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement