Selasa 21 Aug 2018 17:12 WIB

Tim Anggar Mongolia Ingin Liburan di Bali dan Labuan Bajo

Tim Mongolia mengaku terkesan dengan pembukaan dan pelayanan panitia.

Rep: Fitriyanto/ Red: Indira Rezkisari
Defile kontingen Mongolia saat Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8).
Foto: Antara Foto
Defile kontingen Mongolia saat Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asian Games 2018 bukan hanya sekedar ajang tanding para atlet papan atas di benua Asia. Namun, juga menjadi momen promosi seni budaya dan pariwisata dari negara yang berkesempatan untuk menjadi penyelenggara.

Sekitar 30 suporter dari Mongolia, yang juga turut didampingi oleh atlet dan ofisial, memadati venue di Balai Sidang Jakarta (Jakarta Convention Center) yang sedang mempertunjukkan cabang olah raga anggar atau fencing. Riuh rendah teriakan para suporter Tim Nasional Mongolia ketika para atlet bertanding melawan atlet dari Thailand. Ketika pertandingan berlangsung, para suporter juga turut ditemani oleh Deputy Chef de Mission Mongolia National Olympic Committee, Tumen-Ayush Jamiyansuren.

Selain suporter, atlet dan ofisial Mongolia menyatakan kepuasan mereka dengan penyelenggaraan Asian Games 2018. “Transportasi yang disediakan sangat baik, venue-venue juga dalam keadaan yang layak untuk penyelenggaraan turnamen bertaraf internasional. Sedikit yang perlu ditingkatkan adalah pelayanan di Wisma Atlet. Namun secara keseluruhan kami menikmati Asian Games 2018,” ucap atlet cabang olahraga anggar asal Mongolia, Ariunzaya Yundendorj.

Indonesia ternyata mampu mengambil hati para suporter, atlet dan ofisial dari Mongolia. Ariunzaya terkesima dengan keramahan masyarakat Indonesia.

“Jakarta ini sangat berbeda dengan Mongolia. Di sini udaranya panas, tapi keramahan masyarakat Indonesia yang justru menyejukkan hati,” ucap dara yang fasih berbahasa Prancis dan Belanda ini.

Salah satu keunggulana Asian Games kali ini menurut Ariunzaya adalah skuad relawan yang sangat responsif dan bersahabat. “Sampai malam pun teman-teman relawan meladeni permintaan kita. Kami sangat berterima kasih sudah dibantu selama di Jakarta,” ucap Ariunzaya.

Senada dengan Ariunzaya, accompany guest dari Mongolia National Olympic Committee, Uziil Myagmar terkesima dengan Indonesia, terutama Upacara Pembukaan yang telah diselenggarakan hari Sabtu lalu. “Ini adalah upacara pembukaan terbaik dari turnamen serupa yang pernah saya ikuti. Terutama ketika sebuah kapal raksasa memasuki panggung, sungguh memukau,” ucap Uziil.

Ia juga terhenyak ketika mengunjungi Monumen Nasional (Monas). “Ada sebuah diorama di Monas yang menyatakan bahwa leluhur masyarakat Indonesia adalah Paleo-Mongoloid. Ini berarti masyarakat Indonesia dan Mongolia itu bersaudara,” tambah Uziil.

Ia juga menyatakan bahwa usai Asian Games, para suporter asal Mongolia berencana untuk berwisata menikmati berberapa destinasi di Indonesia. “Kami berencana untuk berlibur di Bali. Ada juga saran untuk mengunjungi Labuan Bajo. Kita lihat nanti,” kata Uziil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement