Rabu 25 Jul 2018 17:32 WIB

Undian Susulan, Palestina Gabung di Grup A, UEA di Grup E

Palestina di Grup A bersama Indonesia, Hongkong, Laos, dan Cina Taipei.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat M.Iriawan (tengah) didampingi Bupati Bogor Nurhayanti (kelima kiri) beserta Muspida Jabar dan Kabupaten Bogor saat meninjau Venue Asian Games Cabang Olahraga sepak bola di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/7).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat M.Iriawan (tengah) didampingi Bupati Bogor Nurhayanti (kelima kiri) beserta Muspida Jabar dan Kabupaten Bogor saat meninjau Venue Asian Games Cabang Olahraga sepak bola di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pengundian ulang cabang olahraga (cabor) sepak bola Asian Games 2018 akhirnya hanya berlaku bagi Uni Emirat Arab (UEA) dan Palestina. Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) dan Komite Olimpiade Asia (OCA) menempatkan dua negara peserta baru itu ke dalam Grup A dan E yang sudah tersedia.

Pengundian terhadap UEA dan Palestina dilakukan di markas Federasi Sepak Bola Asia (AFC) di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (25/7). Hasil yang disampaikan resmi oleh Wakil Ketua Umum Inasgoc Gatot Dewa Broto menempatkan Palestina di Grup A bersama Indonesia, Hongkong, Laos, dan Cina Taipei.

Adapun UEA bergabung di Grup E, bersama Korea Selatan (Korsel), Kirgiztan, Malaysia, dan Bahrain. Keberadaan Palestina dan UEA di dua grup tersebut menggenapkan  peserta cabor sepak bola Asian Games 2018 menjadi sebanyak 26 negara.

Semula, peserta hanya 24 negara. Negara peserta awal, sebetulnya sudah melakukan pengundian terbuka pada Kamis (5/7) di Jakarta. Ketika itu, Inasgoc dan OCA membagi peserta ke dalam enam grup. Masing-masing grup terdiri dari empat negara.

Namun pada pengundian awal, UEA dan Palestina tak disertakan. Dua negara itu mendaftar tapi tak melakukan verifikasi dengan cara daring (online). Sementara, OCA menuntut Inasgoc sebagai penyelenggara menerapkan sistem pendaftaran dan proses verifikasi partisipasi dengan cara daring. Alhasil, saat pengundian di Jakarta, dua negara tersebut tak tampil sebagai peserta.

Usai pengundian di Jakarta, dua negara itu pun melayangkan protes ke Inasgoc. Pun OCA dan AFC. Mereka meminta hak timnas sepak bolanya sebagai peserta Asian Games diikutsertakan. Inasgoc dan OCA menerima protes itu dan setuju dengan pengundian ulang.

Soal pengundian ulang itu pun sempat terjadi perdebatan di kalangan negara peserta lainnya. Inasgoc dan OCA mengusulkan undian ulang hanya bagi dua negara baru itu agar mendapatkam tempat di antara enam grup yang sudah tersedia dari pembagian grup di Jakarta. Tetapi, AFC semula bersikeras meminta agar undi ulang dilakukan total.

Akan tetapi, pada kesepakatan di Malaysia, undi ulang hanya bagi dua negara. Keberadaan dua peserta tambahan, UEA dan Palestina membuat Grup A dan E berisikan lima negara. Sedangkan lainnya, Grup B, C, D, dan F tetap berisikan masing-masing empat negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement