Selasa 28 Aug 2018 14:44 WIB

Sapwaturrahman Sanapiah, Peraih Perunggu Lompat Jauh AG 2018

Kekuatan Surat Al Insyirah ada di balik suksesnya melompat sejauh 8,09 meter.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Atlet lompat jauh Indonesia Sapwaturrahman melakukan lompatan pada final lompat Jauh Putra pada ajang 18th Asian Games Invitation Tournament di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Senin (12/2).
Foto: Republika/Prayogi
Atlet lompat jauh Indonesia Sapwaturrahman melakukan lompatan pada final lompat Jauh Putra pada ajang 18th Asian Games Invitation Tournament di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Senin (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mungkin tidak banyak yang tahu apa yang diucapkan Sapwaturrahman Sanapiah, usai dirinya terjatuh dalam lompatan keempat di Ajang Asian Games (AG) 2018 nomor lompat jauh. Hingga pada lompatan kelima, ia berhasil melompat sejauh 8,09 meter.

Lompatan ini sekaligus menempatkan dirinya di peringkat tiga. Ia berhak mendapatkan medali perunggu.

Di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta, Ahad (26/8), Saffwan biasa dipanggil, tampil di nomor lompat jauh. Di bawah bayang-bayang atlet Asia lainnya, Saffwan di lompatan keempat terjatuh.

Kepada Republika.co.id, pria kelahiran Sumbawa, 13 Mei 1994 ini mengaku usai terjatuh dirinya membaca dengan suara pelan, Surah Al Insyirah (Alamnasyroh/Melapangkan), sebelum melakukan lompatan kelimanya.

"Surat tersebut kan menyatakan di balik kesulitan ada kemudahan. Dan terbukti kemudian di lompatan kelima saya berhasil membukukan jarak 8,09 meter. Pelompat jauh pertama Indonesia yang mencetak angka delapan meter," ujar atlet yang selalu berusaha menjaga shalat berjamaah ini.

Berbeda dengan sebagian besar atlet lainnya, penggemar semua jenis kuliner halal ini sempat berpetualang sebelum memutuskan untuk memilih lompat jauh. Ia sebelumnya tiga kali tampil SEA Games di nomor sprint, namun tidak membuahkan hasil yang maksimal. "Akhirnya saya berfikir dan mencari jalan keluar yang lebih cocok dengan kemampuan saya. Sempat juga menjajal lompat tinggi hingga loncat jangkit, akhirnya memilih lompat jauh," ujar atlet yang gemar membaca ini.

Saffwan pertama kali mengenal lompat jauh dan nomor atletik lainnya dari Sang Ayah. "Pertama kali ikut kejuaraan usia dini waktu saya masih di kelas lima SD, waktu itu saya mendapat juara dua lompat tinggi."

Saffwan ingat prestasi yang berkesan adalah saat ia mulai memutuskan pindah menjadi atlet lompat jauh dan lompat jangkit. "Di saat itu saya langsung merasakan podium internasional dan mengangkat bendera Indonesia di ajang multievent ASEAN University Games di Singapura," katanya.

Prestasi lain yang pernah diraihnya adalah menjadi juara di nomor lompat jangkit pada PON 2016 Jawa Barat, mewakili NTB. Tahun 2017, ia berhasil memecahkan rekor nasional lompat jauh putra sejauh 7,90 meter. "Pada 2018 saya menjadi juara Korea Open dan memecahkan rekor nasional lagi di nomor lompat jauh sejauh 7,98 meter," ujar putra pasangan Sanapiah dan Mastambuan ini.

Namun dari semua itu, menurut Saffwan yang paling berkesan adalah Asian Games kali ini. "Karena jujur, saya tidak pernah berfikir untuk menang, hanya ingin melakukan yang terbaik dan Alhamdulillah saya diberikan kesempatan oleh Allah untuk memecahkan rekor nasional dan sekaligus menjadi atlet Indonesia pertama yang mampu lompat sejauh 8 meter tepatnya 8,09 meter."

Atas keberhasilan ini tentu bonus akan diterima Saffwan yang menargetkan mencatat lompatan sejauh 9 meter. Bonus itu akan digunakannya untuk mendaftar haji. Anak didik dari Arya Yuniawan ini berharap lebih baik lagi. "Saya mau jadi atlet lompat jauh yang sukses seperti Maria Londa yang meraih emas Asian Games 2014 Incheon, sayang Londa gagal meraih medali pada Asian Games 2018 ini."

Harapan lainnya, kata Saffwan, ia ingin bersaing di dunia atletik dan membawa nama Indonesia ke ajang tertinggi, yaitu Olimpiade khususnya di nomor lompat jauh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement