Kamis 26 Jul 2018 07:08 WIB

Triyaningsih, Si Ratu Jalan Raya

Minat Triyaningsih pada atletik muncul berkat dorongan dari sang kakak, Ruwiyati.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Triyaningsih
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Triyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelari unggulan Indonesia ini telah meraih lima medali emas dalam nomor 5.000 meter dan 10.000 meter. Ia adalah Triyaningsih yang merupakan pelari spesialis cabang atletik SEA Games di tiga nomor lari, yaitu 5.000 meter, 10.000 meter, dan maraton (42,195 kilometer).

Minat Triyaningsih pada atletik muncul setelah mendapat dorongan dari sang kakak, Ruwiyati, yang sudah menjadi pelari terkenal. Triyaningsih kemudian berlatih di klub atletik Lokomotif di Salatiga sejak 2002.

Triyaningsih langsung di bawah pengawasan pelatih Alwi Mugiyanto, yang sejak awal sudah melihat bakat Triyaningsih sebagai pelari. Triyaningsih mengaku jatuh cinta pada atletik karena melihat kakaknya berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Ia juga melihat bahwa menjadi atlet bisa mengharumkan nama bangsa.

''Yang memotivasi saya untuk menjadi juara adalah keluarga dan rakyat Indonesia. Motivasi dalam diri saya, ingin bermanfaat dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,'' kata Triyaningsih kepada Republika.co.id, Rabu (25/7).

Triyaningsih pertama kali ikut Pesta Olahraga Asia Tenggara 2003 atau SEA Games 2003 di Vietnam untuk nomor 5.000 meter. Ia finis pada urutan keempat, tetapi berhasil memecahkan rekor nasional junior dengan waktu 16 menit 21 detik. Tahun 2005, Triyaningsih dicoret dari tim SEA Games karena ada permasalahan.

Tahun 2007, Triyaningsih memperkuat tim SEA Games untuk nomor 5.000 meter dan 10.000 meter. Di sini, ia memecahkan rekor nomor 5.000 meter dengan waktu 15 menit 54,32 detik. Pada SEA Games 2009 Triyaningsih turun lagi di nomor 5.000 meter dan 10.000 meter.

Triyaningsih adalah pelari yang berlari paling jauh dalam cabang atletik SEA Games XXVI/2011 di Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan. Ia ikut tiga nomor lari, yaitu 5.000 meter, 10.000 meter, dan maraton (42,195 kilometer).

Jika dijumlah, Triyaningsih berlari sejauh 57,195 kilometer. Ia sempat mewakili Indonesia di ajang Olimpiade London 2012 di nomor Marathon dan masuk finis di urutan 84. Di SEA Games XXVII di Nyapyidaw, Myanmar, tahun 2013, Ia kembali meraih satu medali emas di nomor 10.000 meter.

Sesudah itu, Triyaningsih sempat dibekap cedera dan harus menjalani perawatan intensif selama hampir enam bulan di bawah pantauan ahli asal Australia dan Inggris Declan Halpin dan Roberth Ashton. Ini mengharuskannya melewatkan kesempatan berlaga di Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Namun, Juni 2015, atlet yang dijuluki 'Ratu Jalan Raya' Indonesia ini kembali meraih medali emas SEA Games XXVIII di Singapura. Dua medali emas dari nomor 5000 m dan 10000 m berhasil ia raih.

Kini, Triyaningsih siap menuntaskan misinya di Asian Games 2018, setelah absen pada 2014. Ia mengaku telah mempersiapkan diri dengan latihan rutin, sama seperti yang lainnya. ''Sekarang ini tahap persiapan pra-kompetisi,'' kata perempuan kelahiran Semarang itu.

Perempuan berusia 31 tahun itu memang tidak mengungkapkan target khusus di Asian Games yang digelar di Jakarta dan Palembang nanti. Namun, Ia hanya berupaya memberikan yang terbaik untuk negara. ''Target, semoga bisa memberikan yang terbaik saja,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement