REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional bola basket tiga lawan tiga atau 3X3 putri Indonesia, Wahyu Widayat Jati siap membawa timnya berprestasi di Asian Games 2018 di Jakarta.
"Bola basket tiga lawan tiga dengan lima lawan lima itu mirip, hanya berbeda sedikit di sistem dan peraturan. Secara umum, kan, sama-sama olahraga bola basket," ujar pria yang akrab disapa Cacing itu ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis.
Ia optimistis bisa melakukan yang terbaik meski sejatinya dia lebih banyak berkecimpung di dunia bola basket konvensional lima lawan lima.
Demi menggapai pencapaian terbaik di Asia Games 2018, pelatih yang membawa timnas bola basket putra Indonesia meraih medali perak di SEA Games 2017, Malaysia tersebut menegaskan akan memilih para pemain terbaik.
Ajang yang menjadi perhatian utama untuk mendapatkan pebola basket 3X3 putri tentu saja kompetisi bola basket putri nasional Srikandi Cup. Namun, Cacing menegaskan dirinya membuka peluang bagi pemain lain di luar turnamen tersebut.
"Karena tujuan kami prestasi, saya terbuka untuk semua pemain dengan syarat semua data permainannya jelas agar bisa dipertanggungjawabkan," kata pria yang melatih NSH Jakarta di Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2017-2018
Mengenai alasannya menerima tawaran menjadi pelatih timnas 3X3 putri Indonesia dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), Cacing menyebut dirinya akan selalu menerima jika itu demi negara.
"Kalau diminta bekerja untuk negara, saya pasti akan menerimanya. Ini salah satu cara saya berkontribusi dan berterima kasih kepada Indonesia," tutur Cacing.