Selasa 20 Apr 2021 18:42 WIB

Liga Super Eropa Diklaim akan Selamatkan Keuangan Klub

Ia mengungkapkan, tim sekelas Madrid juga mengalami kerugian besar karena pandemi.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Sebuah pesawat dengan spanduk bernada penolakan Liga Super Eropa.
Foto: Zac Goodwin/PA via AP
Sebuah pesawat dengan spanduk bernada penolakan Liga Super Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden klub Real Madrid, Florentino Perez masih ngotot menggelar European Super League atau Liga Super Eropa. Menurutnya, kompetisi itu dapat menyelamatkan finansial klub yang terdampak pandemi Covid-19. 

Perez ragu turnamen kelas wahid seperti Liga Champions dapat menjadi penyelamat klub yang menderita kerugian besar. Ia ingin ada turnamen tandingan yang bisa membangkitkan gairah sepak bola khususnya Eropa.

"Kami mengambil kesimpulan mengganti Liga Champions dengan Liga Super. Ini bisa membantu mengembalikan pendapatan klub yang hilang akibat pandemi," kata Perez dalam sebuah wawancara dengan El Chiringuito, Selasa (20/4).

Ia merasa kompetisi yang sudah ada tidak cukup kompetitif dan menguntungkan dari segi keuangan. Untuk itu, ia berniat menjadikan Liga Super Eropa sebagai produk yang lebih "menghasilkan".

"Saat anda tidak punya penghasilan apapun selain dari hak siar, anda akan mencari solusi menciptakan pertandingan yang lebih atraktif. Sehingga penonton bisa menyaksikan laga-laga seru dengan klub besar seperti Real Madrid," ujarnya. 

Ia mengungkapkan, tim sekelas Real Madrid juga mengalami kerugian besar selama pandemi. Perez tidak ingin hal tersebut terus terjadi dan menggerogoti klub. 

"Real Madrid sedang berada di situasi ekonomi yang buruk. Kami kehilangan 400 juta euro, dan itu hanya Real Madrid!" ucapnya. 

Di satu sisi, Liga Super Eropa menuai kontroversi. Pemain Leeds United mengenakan kaus bertuliskan 'Earn It' yang berarti 'Raihlah' sebagai bentuk protes bahwa sebuah klub harus berjuang keras jika ingin berkompetisi di level Eropa.

Kerumunan supporter juga menyemut di beberapa stadion besar seperti Anfield, Emirates Stadium, dan Old Trafford sambil membentangkan spanduk tanda penolakan terhadap Liga Super Eropa. 

Sebelumnya, sebanyak 12 klub raksasa Eropa membuat pernyataan bahwa mereka berencana menyelenggarakan kompetisi baru untuk membantu finansial tim di masa pandemi Covid-19. 

Klub-klub itu adalah Manchester United (MU), Manchester City, Liverpool, Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur, Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, AC Milan, Inter Milan, dan Juventus. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement