Senin 19 Apr 2021 01:50 WIB

Supermarket Inggris Tarik Kurma Diduga Terkontaminasi

Kurma di Inggris menjadi santapan favorit Muslim selama Ramadhan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Kurma di Inggris menjadi santapan favorit Muslim selama Ramadhan. Kurma (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kurma di Inggris menjadi santapan favorit Muslim selama Ramadhan. Kurma (ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, LONDON – Supermarket Inggris Sainsbury’s menarik paket kurma Medjool-nya karena khawatir terkontaminasi hepatitis A. Supermarket itu menyiapkan skema pengembalian dana bagi konsumen yang mengembalikan kurma.  

Sainsbury’s menekankan faktor keamanan menjadi yang terpenting bagi para pelanggan. Sainsbury’s tak ingin ada satu pun produk yang dijual justru menimbulkan gangguan kesehatan pada konsumen. 

Baca Juga

"Keamanan produk kami adalah prioritas tertinggi kami," kata juru bicara perusahaan itu sebagaimana dilansir dari Arab News pada Sabtu (17/4). 

"Kami meminta pelanggan untuk tidak mengonsumsi produk ini dan mengembalikannya ke toko terdekat untuk mendapatkan pengembalian dana," lanjut keterangan resmi itu.

 

Sainsbury's menambahkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki dugaan kontaminasi dengan pemasoknya di Yordania. Peringatan itu datang hanya beberapa hari setelah dimulainya Ramadhan. 

Selama bulan suci Ramadhan, umat Islam biasanya makan kurma saat matahari terbenam untuk berbuka puasa.   

Anggota Parlemen Buruh Muslim Zarah Sultana, yang mewakili daerah pemilihan Coventry South, menggemakan peringatan bahaya atas kurma tersebut. Dia mengajak Muslim mengembalikan kurma yang tak sesuai standar kesehatan. 

"Sainsbury's telah menarik kembali kurma Taste the Difference Medjool (200g dan 500g), dengan pemasok / kode situs K0014 EW, karena potensi hepatitis A kontaminasi. 

Jika Anda sudah membelinya, jangan dimakan. Kembalikan mereka ke toko Sainsbury untuk mendapatkan pengembalian dana," ujar Sultana. 

Diketahui, tingkat pemulihan yang tinggi dari hepatitis A biasanya terjadi dalam beberapa pekan. Tetapi virus dapat menyebabkan gagal hati. Vaksin tersedia bagi mereka yang berisiko tinggi terinfeksi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement