Kamis 15 Apr 2021 14:45 WIB

Penanganan Pandemi Sulit Dilakukan Level Makro

Penanganan pandemi harus dari level terkecil, dengan komando diteruskan hingga atas.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolandha
Pengendara sepeda motor melintas dekat poster sosialisasi pencegahan Covid-19 di Jalan Udayana, Mataram, NTB, Senin (22/3). Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB Udrekh mengatakan dalam menangani pandemi saat ini sulit jika dilakukan dalam level makro.
Foto: AHMAD SUBAIDI/ANTARA
Pengendara sepeda motor melintas dekat poster sosialisasi pencegahan Covid-19 di Jalan Udayana, Mataram, NTB, Senin (22/3). Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB Udrekh mengatakan dalam menangani pandemi saat ini sulit jika dilakukan dalam level makro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB Udrekh mengatakan dalam menangani pandemi saat ini sulit jika dilakukan dalam level makro. Terkait hal itu, penanganan saat ini lebih banyak dilakukan secara langsung ke masyarakat.

"Jadi kita memahami, sekarang itu door to door, memberikan penjelasan ke masyarakat bahwa memang ada upaya perubahan perilaku, mau tidak mau seluruh komponen yang bisa dicapai ke level kecil. Itu yang kita harapkan," kata Udrekh, dalam webinar Penguatan Sistem Kesehatan Nasional, Kamis (15/4).

Baca Juga

Penanganan pandemi dari level terkecil perlu dilakukan baik dari aspek strategi, struktur, dan sistemnya. Saat ini, banyak dibuat posko-posko di masyarakat. Keberadaan posko dinilai Udrekh sangat ideal dalam kondisi bencana apapun.

Meskipun posko berada pada level yang paling kecil, namun ia mengatakan komandonya bisa diteruskan hingga level teratas. "Saya berharap dengan pengalaman ini, keahlian kita meningkat. Target utama kita yang sehat tetap sehat, yang sakit terobati. Dengan kematian yang diupayakan sekecil mungkin," kata Udrekh.

Saat ini, program yang bersifat mikro akan terus dijalankan. Sebab, jika masyarakat bisa dikontrol dengan baik maka penanganan pandemi akan lebih mudah. Ia menilai berdasarkan pengamatannya di lapangan, kesadaran masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan masih rendah.

Udrekh mengatakan, dalam hal penegakkan disiplin, awalnya akan dibuat peraturan yang kemudian diumumkan ke masyarakat. Namun, kenyataannya, implementasinya tidak bisa bertahan lama. Menurutnya, penegakan disiplin yang tidak bertahan lama ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya karena kejenuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement