REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Sejumlah pihak bereaksi tentang situasi Paulo Dybala. Masa depan Dybala di Juventus mengalami ketidakjelasan.
Kedua kubu belum bersepakat untuk memperpanjang kerja sama. Ketegangan meningkat.
Mantan gelandang Juve, Angelo Di Livio, salah satu yang ikut bersuara. Ia berharap solusi terbaik bisa tercipta.
Pada intinya, Di Livio meminta Bianconeri jangan sampai melepas penyerang asal Argentina itu. La Joya, menurutnya aset berharga si Nyonya Tua.
"Anda tidak bisa menjual pemain seperti Dybala. Dia sosok kunci Juventus di masa depan," kata Di Livio yang memenangkan segalanya bersama Juve itu kepada Gazzetta, dikutip dari Football Italia, Sabtu (10/4).
Di Livio memahami saat ini masih ada Cristiano Ronaldo di lini depan si Nyonya Tua. Namun usia CR7 telah menyentuh angka 36.
Sementara, perjalanan Dybala masih panjang. Di Livio optimistis performa La Joya akan kembali membaik.
Sepanjang musim ini bergulir, eks Palermo itu baru tampil dalam 17 laga di berbagai ajang. Selama periode tersebut, ia mencetak empat gol.
Dybala keluar masuk ruang perawatan. Ia kesulitan menembus starting XI Andrea Pirlo.
Kontrak Dybala bersama Juve hingga musim panas 2022. Sebelumnya Bianconeri menawarkan perpanjangan kerja sama.
Dalam proposal terbaru, si Nyonya Tua siap memberikan upah 10 juta euro per tahun untuk La Joya. Angka demikian lebih tinggi dari gaji sang penyerang saat ini. Pada kontrak lama, Dybala mendapat bayaran 7,5 juta euro.
Rupanya penambahan angka yang ditawarkan Juventus belum diterima pihak Dybala. Pria Argentina itu meminta upah 15 juta euro per musim. Giliran Juve yang menolak. Klub tersebut tak mau mengubah sikap awal.
Kini raksasa Turin berencana melepas sang penyerang pada bursa transfer terdekat. Sehingga bisa mendapat dana segar dari bisnis ini.
Opsi lainnya, Bianconeri ingin menawarkan La Joya ke Paris Saint-Germain (PSG). Sebagai gantinya, Juventus meminta PSG menyerahkan Mauro Icardi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
