Sabtu 10 Apr 2021 02:37 WIB

Pandemi Mendekatkan Nadia Ebrahim dengan Islam

Nadia Ebrahim tak berhenti berusaha untuk menjadi Muslim yang lebh baik.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Muslimah shalat. (ilustrasi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Muslimah shalat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nadia Ebrahim tak berhenti berusaha untuk menjadi Muslim yang lebh baik. Hal itu dimulai dengan secara konsisten melaksanakan shalat lima waktu.  "Kecuali tahun lalu (saat lockdown karena pandemi Covid-19)," kata Nadia Ebrahim dalam artikelnya yang dipublikasikan laman Refinery 29, Jumat (9/4).

Nadia mengakui belumlah menjadi teladan seorang Muslimah. Setahun terakhir, ketika pandemi tiba, Nadia memiliki kesempatan untuk lebih dalam mempelajari Islam. " Kita semua tahu bahwa orang-orang beralih ke agama pada saat stres. Berdasar penelusuran Google untuk doa melonjak ke tingkat tertinggi yang pernah tercatat Maret lalu. Tetapi bagi saya dan banyak pemuda Muslim lainnya, tanpa gangguan kehidupan 'normal', kami telah memiliki kesempatan untuk membentuk hubungan yang lebih dalam dengan Islam,"ungkapnya

Baca Juga

Hampir 70 persen Muslim melaporkan memiliki hubungan yang lebih baik dengan Tuhan sejak pandemi Covid-19 dimulai. Ini menurut penelitian yang belum dipublikasikan oleh profesor psikiatri Dr. Rania Awaad dan rekan-rekannya di Stanford Muslim Mental Health and Islamic Psychology Lab.

"Jika kamu berpikir tentang apa yang terjadi dengan pengalaman Covid-19, kita berbicara tentang sesuatu yang mikroskopis yang telah menyebabkan seluruh dunia terhenti. Sesuatu yang tidak dapat kita lihat mengubah keseluruhan cara kita menjalani hidup, cara kita bekerja, cara kita bepergian, dan cara kita berinteraksi satu sama lain," katanya kepada Refinery 29. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement