Sabtu 10 Apr 2021 00:21 WIB

TPU Pondok Ranggon Blok Covid-19 Sepi dari Peziarah

Pengelola TPU Pondok Rangon telah membuka bagi siapapun yang ingin berziarah.

Salah area pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Foto: febrian A
Salah area pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Blok Covid-19, masih sepi dari peziarah menjelang bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah/2021 Masehi. Di areal pemakaman korban Covid-19 khusus Islam pada Jumat (9/4) pagi hingga siang, terlihat hanya beberapa orang yang datang berziarah. 

Padahal pengelola setempat telah membuka bagi siapapun yang ingin berziarah asalkan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kondisi sepi ini dirasakan betul oleh para pedagang yang berada di sekitar TPU. 

Baca Juga

Jika sebelum pandemi, dua minggu sebelum Ramadhan peziarah sudah banyak berdatangan bahkan membuat arus lalu lintas macet."Yang ramai pas kemarin Paskah saja. Nah sekarang sepi nggak terlalu banyak kayak 2019, padahal (TPU) udah dibuka. Kalau tahun kemarin pas Ramadhan ditutup, kan, nggak boleh," ujar salah satu pemilik warung kopi, Dedeh.

Kondisi berbeda terlihat di pemakaman umum, sejumlah kendaraan hilir mudik secara bergantian. Namun jumlahnya juga tak sebanyak saat sebelum pandemi.Salah satu peziarah, Yanto, bercerita bahwa dia bersama kedua anaknya berkunjung untuk mendoakan istri yang meninggal akibat Covid-19. 

Ia sebetulnya rutin datang setiap Jumat, namun saat jelang Ramadhan suasananya terasa berbeda."Ramadhan itu bulan penuh berkah, bulan suci, Insya Allah doa-doa untuk istri pasti sampai," kata dia.

Sementara itu salah satu pekerja di TPU Pondok Ranggon mengatakan bahwa saat ini TPU tersebut sudah tak menjadi rujukan karena sudah penuh. Kendati demikian, pengelola masih melayani pemakaman dengan sistem tumpang untuk jenazah korban Covid-19.

Sistem tumpang ini hanya berlaku bagi masyarakat yang anggota keluarganya pernah dimakamkan di lokasi tersebut. Hal ini juga pernah dikonfirmasi Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

"Jadi pemakaman tumpang itu dilakukan pada jenazah yang sudah ada keluarga yang dimakamkan. Pemakaman tumpang itu dimungkinkan setelah tiga tahun pemakaman keluarga sebelumnya," kata Riza beberapa waktu lalu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement