Kamis 08 Apr 2021 16:23 WIB

Kasus Covid-19 di Korea Selatan Melejit

Korea Selatan mengkaji aturan jaga jarak yang baru

Red: Nur Aini
 Seorang guru dan siswanya saling menyapa di sebuah taman kanak-kanak di Seoul, Korea Selatan, 02 Maret 2021.
Foto: YONHAP/YNA
Seorang guru dan siswanya saling menyapa di sebuah taman kanak-kanak di Seoul, Korea Selatan, 02 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan melaporkan 700 kasus virus corona baru, angka harian tertinggi sejak awal Januari. Perdana Menteri Korsel mengulangi peringatan pada Kamis (8/4) bahwa aturan jaga jarak yang baru kemungkinan akan diperlukan.

Hitungan kasus pada Rabu itu melonjak dibandingkan dengan rata-rata 477 kasus minggu lalu, menurut data dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea. Hal itu akan memicu kekhawatiran bahwa negara itu mungkin menghadapi gelombang keempat infeksi.

Baca Juga

Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan pada pertemuan pemerintah bahwa gelombang baru infeksi dapat mengganggu program vaksinasi Korea Selatan yang telah mengalami penundaan karena skema berbagi vaksin internasional Covax masih berusaha untuk memberikan dosis yang dijanjikan tepat waktu. Korea Selatan juga mengatakan pada Rabu akan menghentikan sementara penyediaan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca kepada orang-orang yang berusia di bawah 60 tahun karena ada peninjauan di Eropa. Hal itu juga menyetujui suntikan vaksin Johnson & Johnson dalam upaya untuk mempercepat peluncuran inokulasi.

Para pejabat mengatakan bahwa babak baru pembatasan kemungkinan akan diumumkan secepatnya pada Jumat (9/4). Korea Selatan saat ini membatasi pertemuan pribadi lebih dari empat orang. Negara itu sampai saat ini mencatat 107.598 infeksi, dengan 1.758 kematian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement