Kamis 08 Apr 2021 11:49 WIB

Ratusan Warga Sabu Raijua Mengungsi Terdampak Badai Siklon

Warga mengungsi sebab rumahnya tak bisa ditinggali akibat badai siklon tropis Seroja.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wisata alam di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Foto: Antara
Wisata alam di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan ratusan warga saat ini masih mengungsi akibat dampak badai siklon tropis Seroja yang melanda wilayah itu.

"Ratusan warga mengungsi karena rumah mereka tidak bisa ditinggali untuk sementara, sebagian besar karena atapnya hancur bahkan ada yang sampai roboh," kata Kepala Pelaksana Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sabu Raijua, Javid Ndu Ufi ketika dihubungi dari Kota Kupang, Kamis (8/4).

Dia mengatakan, pilihan mengungsi berkaitan dengan dampak badai siklon tropis Seroja yang melanda wilayah Sabu Raijua pada Ahad (4/4) dini hari Wita. Javid mengatakan, lebih dari 100 warga saat ini berada di tempat yang lebih aman karena rumah mereka tidak bisa ditempati untuk sementara akibat diterjang badai Seroja.

Dia menyebutkan, sejumlah titik pengungsian warga seperti di pasar Teliha di Kecamatan Sabu Timur sekitar 18 kepala keluarga (KK), selain itu sekitar 40 KK di Desa Budae yang mengungsi ke ruang serba guna di desa setempat. Beberapa KK juga mengungsi ke rumah jabatan Bupati Sabu Raijua.

Meskipun atap rumah dinas juga bocor akibat badai Seroja, namun masih bisa digunakan. Javid menjelaskan, sebagai langkah penanganan darurat, pemerintah daerah melalui Dinas Sosial dan BPBD telah menyalurkan bantuan beras, mi, dan lainnya bagi warga di lokasi pengungsian.

Javid mengatakan, dampak kerusakan akibat badai Seroja di Sabu Raijua cukup parah yang menyebar pada lima kecamatan di Pulau Sabu dan satu kecamatan di Pulau Raijua. Saat ini, kata dia proses pendataan masih terus dilakukan di lapangan melalui koordinasi secara berjenjang melalui kecamatan hingga desa/kelurahan.

Selain itu upaya penanganan berupa pembersihan pohon tumbang maupun puing bangunan yang roboh juga masih berlangsung di lapangan. Sementara korban jiwa yang dilaporkan saat ini sebanyak dua orang akibat terseret arus kali dan tenggelam di laut. Belum ada laporan korban jiwa khusus akibat badai siklon tropis Seroja pada Ahad dini hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement