Rabu 07 Apr 2021 16:22 WIB

Klopp Pesimistis dengan Kondisi Tertinggal 1-3

The Reds pun mesti bisa membalikan defisit dua gol.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Pemain Liverpool Mohamed Salah (kedua kiri) berusaha mengontrol bola pada pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions 2020/2021 antara Real Madrid dan Liverpool di Stadion Bernabeu, Madrid, Rabu (7/4) dini hari WIB.
Foto: AP/Manu Fernandez
Pemain Liverpool Mohamed Salah (kedua kiri) berusaha mengontrol bola pada pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions 2020/2021 antara Real Madrid dan Liverpool di Stadion Bernabeu, Madrid, Rabu (7/4) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Liverpool akhirnya terpaksa pulang dari lawatan ke markas Real Madrid, Stadion Alfredo Di Stefano, dengan kekecewaan. Juara bertahan Liga Primer Inggris itu dibekap Los Blancos, 3-1, di leg pertama babak perempat final Liga Champions, Rabu (7/4) dini hari WIB. 

Lewat dua gol dari Vicinius Junior, pada menit ke-27 dan menit ke-65, serta satu gol Marco Asensio pada menit ke-36 menandai keunggulan Los Blancos atas The Reds. Liverpool hanya bisa membalas lewat gol semata wayang Mohamed Salah pada menit ke-51. 

Kekalahan ini membuat Liverpool tertinggal dengan agregat, 1-3, di babak perempat final Liga Champions. The Reds pun mesti bisa membalikan defisit dua gol saat menerima lawatan Los Blancos di Stadion Anfield di laga leg kedua, Kamis (15/4) dini hari WIB. Situasi ini bukan pertama kali dihadapi Liverpool. Pada babak semifinal Liga Champions musim 2018/2019, The Reds bahkan berhasil menyingkirkan Barcelona setelah sempat tertinggal agregat, 3-0. 

Dibekap Barcelona, 3-0, di Stadion Camp Nou, Liverpool berhasil berbalik unggul secara agregat usai mencukur klub asal Katalan itu, 4-0, di leg kedua, yang digelar di Stadion Anfield. The Reds pun berhak tampil di partai puncak dengan keunggulan agregat, 4-3. Bukan tidak mungkin, Liverpool bisa mengulangi comeback tersebut pada musim ini. 

Kendati begitu, pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, justru merasa tidak yakin, anak-anak asuhnya bisa mengulangi ''keajaiban'' seperti saat menyingkirkan Barcelona, dua tahun lalu. Menurut pelatih asal Jerman itu, salah satu pembeda di laga itu dengan situasi yang dihadapi Liverpool pada musim ini adalah faktor kehadiran supporter The Reds di Stadion Anfield. 

''Tentu saja, situasinya akan jauh berbeda. Jika Anda melihat rekaman pertandingan kontra Barcelona, maka Anda bisa melihat 80 persen kemenangan itu datang dari atmosfer yang tercipta di stadion. Saya tidak mau berkata, comeback adalah kemampuan terbesar kami'. Pada saat itu, kami memiliki supporter yang hadir di stadion, dan saya tidak tahu, apakah kami bisa melakukannya lagi,'' tutur Klopp seperti dilansir The Guardian, Rabu (7/4). 

Berdasarkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, baik yang diterapkan UEFA selaku penyelenggara Liga Champions maupun Pemerintah Inggris, supporter atau penonton memang masih dilarang hadir secara langsung di stadion. Kondisi ini pula yang harus dilakoni Liverpool di laga leg kedua babak perempat final. 

''Namun, kami akan mencoba untuk bisa tampil semaksimal mungkin di laga tersebut dan memperbesar peluang lolos ke babak semifinal. Menghadapi Real Madrid di Stadion Anfield tentu akan sangat rumit, baik dengan kehadiran penonton ataupun tanpa kehadiran penonton di stadion,'' kata eks pelatih Borussia Dortmund itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement