Selasa 06 Apr 2021 11:54 WIB

Kementan Siap Intervensi Pasar Bila Harga Daging Bergejolak

Pemerintah sudah menghitung stok dan antisipasi kebutuhan saat puasa dan Idul fitri

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Kementan menyatakan stok daging sapi dan kerbau masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Foto: Kementan
Kementan menyatakan stok daging sapi dan kerbau masih aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, pihaknya siap melakukan intervensi jika stok daging langka dan terdapat lonjakan harga pada bulan Ramadhan dan menjelang momen lebaran.

“Dinamika pasti ada, fluktuasi pasti terjadi karena kita bicara permintaan dan penawaran. Tapi kita akan berusaha kendalikan semuanya sesuai batas harga yang sudah ditentukan,” kata Syahrul di Depok, Senin (5/4).

Lebih lanjut, Syahrul menegaskan, Kementerian Pertanian selalu memberikan laporan kepada presiden terkait ketersediaan stok pangan, termasuk melakukan pengecekan di lapangan.

Masyarakat juga diminta tidak perlu khawatir karena pemerintah akan terus memantau dan memastikan agar ketersediaan daging sapi  serta kebutuhan pokok lainnya dengan harga yang terjangkau.

“Kami bekerja sama dengan Menteri Perdagangan terkait stabilisasi harga ini, sehingga diharapkan menjelang Idul Fitri semua dapat terkendali dengan baik” ungkap Syahrul.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, Nasrullah, menambahkan, pemerintah sudah menghitung stok dan menyiapkan berbagai cara untuk mengantisipasi kelangkaan stok dan kenaikan harga menjelang puasa dan Idul Fitri.

Nasrullah mengatakan, selama ini permasalahan daging yang kerap terjadi yakni di wilayah DKI Jakarta dan Bandung Raya sebagai sentra konsumen.

Nasrullah juga menjelaskan bahwa ketersediaan daging sapi dipenuhi dari beberapa sumber. Di antaranya stok sapi bakalan impor, sapi lokal siap potong dan stok daging beku yang ada di gudang-gudang pendingin milik BUMN maupun swasta.“Untuk kebutuhan normal, stok yang ada sudah mencukupi, tinggal nanti kita cross monitoring, bekerjasama dengan Kemendag dan Satgas Pangan untuk memonitor agar tidak ada yang bermain di pasar. Jadi stok dan harga tetap bisa terkendali” ujarnya.

Lebih lanjut Nasrullah menegaskan pemerintah akan melakukan operasi pasar jika diperlukan. Oleh karena, itu pihaknya berharap agar masyarakat tidak perlu cemas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement