Senin 05 Apr 2021 18:00 WIB

Destinasi Sekitar Jabodetabek akan Dapat Limpahan Pengunjung

Pelaku wisata harus mempersiapkan dan mengantisipasi lonjakan kunjungan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Persiapan upacara bendera bawah laut di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Banten. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, destinasi wisata di sekitar kawasan Jabodetabek akan mendapatkan limpahan pengunjung saat momen libur lebaran tahun ini.
Foto: Republika/Hazliansyah
Persiapan upacara bendera bawah laut di Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung, Banten. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, destinasi wisata di sekitar kawasan Jabodetabek akan mendapatkan limpahan pengunjung saat momen libur lebaran tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, destinasi wisata di sekitar kawasan Jabodetabek akan mendapatkan limpahan pengunjung saat momen libur lebaran tahun ini. Hal itu sebagai dampak dari adanya larangan mudik oleh pemerintah.

"Destinasi di Jakarta atau sekitar Jabodetabek seperti Puncak, Anyer, Tanjung Lesung, ini akan dapat limpahan 35 juta masyarakat Jabodetabek," kata Sandiaga dalam weekly press briefing, Senin (5/4).

Baca Juga

Sandiaga mengatakan, pemerintah harus mempersiapkan antisipasi terhadap destinasi-destinasi yang ada di sekitar Jabodetabek. Terutama mengenai pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat agar tidak menjadi tempat penyebaran Covid-19.

Kemenparekraf, kata Sanduaga, sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sekaligus menggandneg Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), serta asosiasi-asosiasi terkait. Sandiaga menegaskan, destinasi wisata tetap dibuka meskipun ada larangan mudik karena momen lebaran tahun ini tetap dalam suasana Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. Oleh sebab itu, masyarakat tetap dapat berwisata sesuai domisilinya dengan melaksanakan protokol kesehatan.

Sandiaga menambahkan, pemerintah juga tengah mengkaji pemberian insentif berupa subsidi ongkos kirim untuk membantu UMKM serta masyarakat dalam berbelanja produk-produk ekonomi kreatif lokal.

Sandaiaga mengatakan, rencana tersebut baru dikoordinasikan bersama menteri perindustrian, menteri perdagangan, dan menko maritim dan investasi.

"Bagaimana pemerintah hadir untuk menanggung biaya ongkos kirim di beberapa daerah karena harga produk ekraf lebih murah dari ongkirnya," kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan, subsidi itu dinilai bisa meringankan para beban para UMKM maupun konsumen yang ingin mengirim parsel dari produk ekraf lokal kepada keluarga di kampung halaman karena tak bisa melakukan perjalanan mudik.

"Harapan saya ini bisa final sebelum lebaran. Walaupun tidak bisa menggantikan (mudik) mungkin parcel-parcel produk ekraf yang kita kirim bisa menjadi bentuk rasa cinta dan rindu keluarga kita," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement