Senin 05 Apr 2021 18:00 WIB

Masjid Shaheenagar Buka Layanan Kesehatan Bagi Korban Banjir

Layanan kesehatan untuk korban banjir dibuka di Masjid Shaheenagar.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Shaheenagar Buka Layanan Kesehatan Bagi Korban Banjir. Foto ilustrasi: Penduduk desa yang terkena dampak banjir duduk di bawah naungan sementara selama curah hujan di daerah yang terkena banjir di distrik Morigaon di Assam, India, 19 Juli 2020. Menurut laporan berita, negara bagian Assam terus berjuang dengan situasi banjir yang telah menyebabkan lebih dari lima juta orang terkena dampaknya. dan setidaknya tujuh puluh mati.
Foto: EPA-EFE/STR
Masjid Shaheenagar Buka Layanan Kesehatan Bagi Korban Banjir. Foto ilustrasi: Penduduk desa yang terkena dampak banjir duduk di bawah naungan sementara selama curah hujan di daerah yang terkena banjir di distrik Morigaon di Assam, India, 19 Juli 2020. Menurut laporan berita, negara bagian Assam terus berjuang dengan situasi banjir yang telah menyebabkan lebih dari lima juta orang terkena dampaknya. dan setidaknya tujuh puluh mati.

REPUBLIKA.CO.ID, HYDERABAD -- Masjid Omer-al-Shifa, yang terletak di Saif Colony, Shaheenagar, India, membuka pintunya bagi warga pasca banjir. Setidaknya warga yang sakit akibat banjir yang menyerang 20 lebih permukiman kumuh di Desember 2020, bisa dilayani.

Pusat kesehatan di masjid ini telah merawat lebih dari 35.000 pasien secara gratis sejak Desember. Sekarang, mereka menangani 300 hingga 350 pasien per hari. Layanan kesehatan ini dijalankan oleh lembaga swadaya masyarajat Helping Hand Foundation (HHF).

Baca Juga

Dengan absennya Basti Dawakhanas atau pusat kesehatan dan Puskesmas di wilayah tersebut, survei menemukan setelah banjir warga permukiman kumuh tersebut tidak memiliki akses yang memadai ke layanan kesehatan dasar.

Banyak warga yang kehilangan rumah bahkan pekerjaan setelah bencana alam. Hal ini memperburuk kondisi sosial ekonomi masyarakat di daerah itu dan berdampak melemahkan kesehatan banyak keluarga.

"Mengingat meningkatnya permintaan akan layanan kesehatan primer yang berkualitas, kami juga membuka klinik malam yang melayani 100-150 pasien dari pukul 18.00 hingga 21.00 setiap hari,” kata perwakilan HHF, Mujtaba Hasan Askari, dikutip di Times of India, Senin (5/4).

Salah satu dokter di pusat kesehatan itu, Firdaus Fatima, menyebut banyak pasien yang datang ke pusat kesehatan dengan keluhan tekanan darah tinggi dan diabetes setiap hari. Klinik Gigi dan Hijama (terapi bekam) merupakan bagian tak terpisahkan dari puskesmas.

Kebanyakan wanita dengan masalah ginek atau sistem reproduksi juga datang. Mereka tidak hanya dirawat tetapi juga menjalani hijama untuk hasil yang lebih baik.

Mengingat tingginya insiden penyakit tidak menular (PTM), pusat ini juga memberikan penyuluhan dan skrining untuk pencegahan penyakit kronis.

“Pemeriksaan ante-natal dilakukan untuk wanita hamil yang tidak mampu mengunjungi rumah sakit. Sekitar 50 wanita telah mendaftar untuk perawatan ante-natal,” kata dokter lain, Asema Mumtaz.

HHF menghabiskan 4 lakh rupee atau Rp 79juta per bulan untuk menjalankan pusat tersebut. Mereka telah menerima dukungan dari Lean Foundation dari AS untuk obat-obatan.

 

sumber : Times of India
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement