Jumat 02 Apr 2021 05:28 WIB

Ridwan Kamil Siap Jadi Capres 2024

Ridwan Kamil masuk tiga besar capres 2024 survei Indikator Politik pilihan anak muda

Rep: Antara/ Red: Elba Damhuri
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan informasi saat keterangan pers kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/4/2021). Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia akan digelar pada 2-4 april 2021 di Trans Studio Mall Bandung yang menampilkan 15 ribu produk karya anak bangsa dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendorong aktivitas ekonomi masyarakat untuk bangga membeli dan mengonsumsi produk buatan Indonesia.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan informasi saat keterangan pers kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/4/2021). Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia akan digelar pada 2-4 april 2021 di Trans Studio Mall Bandung yang menampilkan 15 ribu produk karya anak bangsa dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam mendorong aktivitas ekonomi masyarakat untuk bangga membeli dan mengonsumsi produk buatan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, PAYAKUMBUH -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengaku siap maju menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024, jika memang ada kesempatan. Hal ini dikatakan Ridwan Kamil beberapa waktu lalu saat melakukan kunjungan ke Payakumbuh, Sumatra Barat.

"Sebelumnya saya tidak pernah bercita-cita untuk menjadi gubernur, tiba-tiba ya Alhamdulillah (jadi gubernur). Untuk 2024, kalau jalannya terbuka, saya Bismillah (siap maju)," kata Ridwan Kamil, Selasa (31/3).

Baca Juga

Sebagai salah satu tokoh nasional, pria yang akrab disapa sebagai Kang Emil tersebut masuk tiga besar survei Indikator Politik Indonesia untuk Pilpres 2024. Meski begitu, Emil mengaku tidak akan ngotot untuk bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia tersebut.

"Kalaupun tidak (maju) ya tidak ada penyesalan, bagi saya jabatan itu hanya ibadah, jabatan hanya sementara, jabatan ini hanya untuk kebermanfaatan," ujarnya.

Dalam kunjungan ke Padang dan Payakumbuh ini Kang Emil mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Selain bertemu wali kota Payakumbuh, Kang Emil juga bertemu dengan Gubernur Sumatra Barat.

Emil mengatakan ke depannya yang paling penting untuk pemimpin Indonesia adalah harus mampu membawa negara ini maju, seperti negara-negara besar dunia lain.

Saat ini, kata dia, demokrasi Indonesia dalam kondisi yang kurang baik, bahkan perpecahan akibat Pilpres 2019 masih belum usai meski pemilihan sudah lama selesai.

"Anggap pilkada atau pilpres seperti kompetisi badminton saja. Selesai tanding, selesai. Jangan seperti sekarang, kita sibuk mencari perbedaan, tapi lupa dengan persamaan," katanya.

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi memberikan dukungan untuk teman satu almamaternya itu maju menjadi capres di 2024. Menurut dia, mantan Wali Kota Bandung itu pantas dan layak memimpin Indonesia ke depan.

"Saya sih doanya jadi presiden aja udah. Di survei beda-beda tipis semua. Kesempatan sama sekarang. Ini bagian dari kompetisi sehat, siapa yang terbaik itulah yang terbaik untuk Indonesia ke depan," kata politisi PKS tersebut.

Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi terhadap 17 nama calon presiden dalam survei nasional anak muda pada Maret 2021. Anies Baswedan mendapat suara tertinggi dibandingkan sejumlah nama lainnya. Disusul Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil.

Anies Rasyid Baswedan (15,2 persen), Ganjar Pranowo (13,7 persen), dan Ridwan Kamil (10,2 persen) menjadi tiga tokoh teratas yang dipilih anak muda jika pemilihan presiden dilakukan sekarang.

"Secara umum tidak ada nama yang dominan," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei secara daring, Ahad (21/3).

Berikutnya, figur yang dipilih anak muda untuk menjadi presiden adalah Sandiaga Salahuddin Uno (9,8 persen) dan Prabowo Subianto (9,5 persen). Selanjutnya ada Agus Harimurti Yudhoyono (4,1 persen), Erick Thohir (1,5 persen), Tito Karnavian (1,2 persen), dan Puan Maharani (1,1 persen).

Ada juga Gatot Nurmantyo, Khofifah Indar Parawansa, Ma'ruf Amin, Budi Gunawan Sadikin, Bambang Soesatyo, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, serta Muhaimin Iskandar yang memperoleh angka di bawah satu persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement