Rabu 31 Mar 2021 06:12 WIB

Pelaksanaan Belajar Tatap Muka Harus Bersinergi

Sinergitas melibatkan siswa, guru, sekolah, hingga pemerintah daerah.

Rep: Inas Widyanuratikah / Red: Ratna Puspita
Menko PMK Muhadjir Effendy.
Foto: Dok. Kemenko PMK
Menko PMK Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, kesuksesan implementasi SKB Empat Menteri terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka tidak lepas dari komitmen dan sinergitas seluruh pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan ini mulai dari siswa, tenaga pendidik, sekolah, hingga pemerintah daerah. 

Muhadjir mengatakan, ia mendorong pemerintah daerah didorong ikut serta memberikan sosialisasi, khususnya kepada sekolah selaku satuan pendidikan yang ada di wilayahnya masing-masing. Ia juga mengatakan, Satgas Covid-19 di tingkat satuan pendidikan memiliki peran sangat krusial untuk menyukseskan pembelajaran tatap muka.

Baca Juga

Akan tetapi, peranan tersebut tidak akan berjalan optimal tanpa keterlibatan aktif seluruh warga sekolah termasuk penanaman disiplin protokol kesehatan mulai dari rumah hingga selama berada di sekolah. Saat ini, pemerintah sedang menjalankan program vaksinasi Covid-19 kepada tenaga pendidik dan kependidikan. 

Vaksinasi kepada para guru ini ditargetkan selesai pada Juni mendatang atau sebelum pembelajaran tatap muka dimulai "Vaksinasi Covid-19 terhadap para pendidik dan tenaga kependidikan ini dalam rangka mendukung akselerasi pembelajaran tatap muka secara terbatas. Kita harapkan pada tahun ajaran baru di Juli 2021 seluruh satuan pendidikan sudah dapat menyediakan layanan pembelajaran tatap muka secara terbatas," kata dia, Selasa (30/3).

Pemerintah menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, kemarin. SKB Empat Menteri telah ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem A Makarim, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Kesehatan Budi G Sadikin.

Muhadjir mengatakan, pembelajaran tatap muka, anak anak peserta didik diharapkan bisa memperoleh layanan pendidikan yang lebih optimal. Selama menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19, anak-anak hanya memperoleh pengetahuan tanpa disertai unsur-unsur pendidikan lain. 

Padahal, unsur-unsur lain di luar pengetahuan penting yaitu keterampilan (skill), kepribadian (attitude), dan nilai (value). "Melalui SKB ini kita harapkan anak-anak bisa terpenuhi hak-haknya dalam memperoleh pendidikan. Kita harus akui PJJ selama ini tidak dapat disamakan dengan pembelajaran tatap muka," ujar Muhadjir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement