Senin 29 Mar 2021 11:54 WIB

Pertamina Pastikan Stok BBM dan Avtur Aman

Stok BBM masih di angka 10,5 juta barel atau mencukupo untuk 28 hari.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di Pertashop (Pertamina Shop) Desa Mambalan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Ahad (28/3). PT Pertamina memastikan stok BBM masih mencukupi meskipun terjadi kebakaran di Kilang Balongan.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Petugas mengisi BBM jenis Pertamax di Pertashop (Pertamina Shop) Desa Mambalan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Ahad (28/3). PT Pertamina memastikan stok BBM masih mencukupi meskipun terjadi kebakaran di Kilang Balongan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kilang Balongan milik PT Pertamina terbakar pada Senin (29/3) dini hari. Meski begitu, Pertamina memastikan stok BBM maupun Avtur untuk kebutuhan masyarakat aman terkendali.

Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur Pertamina Mulyono merinci secara nasional stok BBM maupun avtur masih aman. Ia menjelaskan stok gasoline (bensin) secara nasional masih di angka 10,5 juta barel atau cukup untuk 27-28 hari. Sedangkan untuk solar masih ada stok 8,8 juta barel atau bertahan hingga 20 hari ke depan.

Baca Juga

"Stok nasional BBM, kami sampaikan kondisi stok nasional sangat aman. Jadi masyarakat tidak perlu panik, stoknya berlebih," ujar Mulyono dalam konferensi pers, Senin (29/3).

Sedangkan untuk avtur kata Mulyono masih ada stok 3,2 juta barel atau cukup untuk 74 hari. "Jadi kami memastikan bahwa tidak ada kelangkaan BBM maupun Avtur. Semua stok aman," tambah Mulyono.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga (Commercial & Trading) Mas'ud Khamid meminta masyarakat untuk tidak panik karena kejadian ini. Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan panic buying karena adanya kasus ini, karena Pertamina memastikan stok masih sangat cukup dan tidak akan ada kelangkaan BBM.

"Kami imbau masyarakat layanan kami dalam posisi normal. Kami di dalam konslidasi dan mohon doanya agar semua bisa segera selesai," ujar Mas'ud dikesempatan yang sama.

Mas'ud juga menjelaskan saat ini Pertamina bisa memonitor langsung stok yang ada di setiap SPBU. Ia memastikan bahwa ketika terjadi habis stok di SPBU maka bisa langsung dipasok dari kilang lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement