Rabu 24 Mar 2021 15:46 WIB

200 Santri dan Pengurus Pesantren Lirboyo Divaksinasi

Menkes menargetkan seluruh santri dan pengurus pesantren Jatim divaksinasi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
200 Santri dan Pengurus Pesantren Lirboyo Divaksinasi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan) bersama Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (kiri) menyaksikan penyuntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (23/3/2021). Kunjungan Menkes tersebut dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat bahwa vaksin AstraZeneca aman dan halal.
Foto: Prasetia Fauzani/ANTARA
200 Santri dan Pengurus Pesantren Lirboyo Divaksinasi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan) bersama Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (kiri) menyaksikan penyuntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (23/3/2021). Kunjungan Menkes tersebut dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat bahwa vaksin AstraZeneca aman dan halal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur sebagai salah satu pondok terbesar sekaligus tertua di Indonesia mulai menjalankan vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin AstraZeneca, Selasa (23/3). Vaksinasi kali ini menyasar sekitar 150-200 santri serta pengurus pondok pesantren dengan waktu pelaksanaan selama satu hari.

"Terima kasih kepada teman-teman di Lirboyo telah berkenan warganya disuntik dengan vaksin AstraZeneca," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (24/3).

Baca Juga

Untuk mendukung pelayanan vaksinasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri telah menyiapkan 20 vial atau 200 dosis vaksin AstraZeneca serta tenaga kesehatan dan vaksinator yang terdiri dari 12 orang. Ia mengakui kegiatan ini merupakan bagian dari mempercepat program vaksinasi nasional bagi 181,5 juta penduduk Indonesia dengan target waktu 12 bulan.

Di masa kedaruratan sekarang ini, vaksin yang tersedia adalah vaksin yang terbaik untuk digunakan. Oleh karena itu, pemerintah harus mengombinasikan berbagai macam merk vaksin dalam rangka memenuhi kebutuhan vaksin untuk seluruh populasi sasaran.

Sebab, tidak ada satupun produsen vaksin di dunia ini yang dapat memenuhi seluruh permintaan negara-negara besar seperti Indonesia. "Kita bersyukur mendapatkan vaksin AstraZeneca, sehingga bisa lebih banyak rakyat Indonesia divaksin. Kita tidak boleh terlambat untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.

Baca juga : Dinkes DKI Sebut Belum Terima Pasokan Vaksin AstraZeneca

Agar semakin banyak yang divaksin, Budi menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat Indonesia. Dia menargetkan seluruh santri dan pengurus pondok pesantren di Jawa Timur bisa segera mendapatkan suntikan vaksin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement