Rabu 24 Mar 2021 11:39 WIB

Dosen UMM Terbitkan Buku Tentang Multidimensi Ramadhan

Buku tersebut membahas fenomena masyarakat yang hanya sibuk menjalankan ibadah.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Erik Purnama Putra
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rahmad Hakim.
Foto: Dok UMM
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rahmad Hakim.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dosen Program Studi Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rahmad Hakim merilis buku Multidimensi Ramadhan: Dari Ritual Menjadi Spiritual, beberapa waktu lalu. Ide buku berawal dari rasa takut yang dirasakannya saat Ramadhan tahun lalu.

Kasus Covid-19 yang semakin tinggi membuat umat Muslim tidak bisa menjalani ibadah Ramadhan dengan semestinya. Rahmad mengatakan, selama ini, ia belum mampu menerbitkan satu karya pun selama 30 kali melewati Ramadhan.

Pada Ramadhan 2020, Rahmad membuat resolusi untuk menulis satu artikel per hari. "Alhamdulillah terkumpul 30 tulisan dalam 30 hari. Isi tulisannya juga membahas mengenai Ramadhan ini,” kata Rahmad di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (23/3).

Dia menuturkan, buku yang ditulisnya membahas fenomena masyarakat yang hanya sibuk menjalankan ibadah. Mereka tidak sepenuhnya memahami makna dari Ramadhan itu sendiri. Padahal, menurut Rahmad, bulan suci menjadi kesempatan emas untuk meraih pundi-pundi kebaikan. Pun bulan Ramadhan juga memuat ibadah multidimensi.

Menurut dia, multidimensi ritual meliputi sisi kesehatan, ekonomi dan sosial. Rahmad menuturkan, banyak orang yang semakin sehat dan bahkan sembuh saat menjalankan puasa. Imunitas tubuh juga meningkat karena terbiasa berpuasa. Sementara dari aspek ekonomi dan sosial, ia melihat ekonomi makin stabil. Hal itu karena banyak orang yang berlomba-lomba saling berbagi.

Rahmad berpendapat multidimensi ritual dapat menunjang masyarakat untuk menggapai multidimensi spiritual. Masyarakat secara bertahap mampu memahami makna Ramadhan dan melaksanakan keberkahan tertinggi. "Beberapa di antaranya membaca Alquran serta mendapatkan Lailatul Qadr," ucapnya.

Malam Lailatul Qadar bisa menambah ibadah seseorang hingga 1.000 bulan atau 86 tahun. Sejatinya, umur rata-rata manusia hanya mencapai 60 tahun. Namun, sambung dia, seseorang karena melakukan kebaikan, umur manusia bisa bertambah dan mendapat keberkahan dari Allah SWT.

Rahmad berharap, karyanya mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain terkait Ramadhan. Dia juga mengajak masyarakat selama menjalankan ibadah Ramadhan, bisa melalui dua dimensi, baik ritual maupun spritual. "Dengan baik dan benar di bulan Ramadan yang datang," kata Rahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement