Rabu 24 Mar 2021 03:41 WIB

Survei: 27 Persen Warga Merasa tak Takut Tertular Covid-19

Ada 25 persen warga yang takut akan ancaman Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Friska Yolandha
Petugas berjaga mengawasi penggunaan masker pengunjung di kawasan Titik Nol Yogyakarta, Ahad (21/3). Survei opini publik nasional SMRC menunjukkan 27 persen warga tidak takut tertular Covid-19.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas berjaga mengawasi penggunaan masker pengunjung di kawasan Titik Nol Yogyakarta, Ahad (21/3). Survei opini publik nasional SMRC menunjukkan 27 persen warga tidak takut tertular Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis temuan survei mengenai perasaan seberapa takut warga Indonesia terhadap ancaman Covid-19. Hasilnya, sekitar 27 persen warga di Tanah Air merasa kurang bahkan tidak takut sama sekali tertular Covid-19.

"Ada sekitar 27 persen warga yang kurang/tidak takut tertular Covid-19. Rinciannya 12 persen kurang takut dan 15 persen tidak takut sama sekali," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani saat konferensi virtual Survei opini publik nasional SMRC bertajuk 'Sikap dan Perilaku Warga Terhadap Vaksin', Selasa (23/3).

Sementara itu, dia melanjutkan, 25 persen warga merasakan sangat takut menghadapi ancaman virus ini. Kemudian, dia melanjutkan, 48 persen merasa cukup takut dalam menghadapi virus ini. 

Bahkan, dia melanjutkan, sekitar 20 persen warga tidak pernah atau jarang menggunakan masker ketika keluar rumah. Sekitar 29 persen tidak pernah atau jarang menjaga jarak fisik, dan 13 persen tidak pernah atau jarang mencuci tangan dengan sabun dan dengan air mengalir. 

Artinya, ia menilai cukup banyak warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan. Oleh karena itu, Deni meminta kesadaran warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan perlu ditingkatkan. 

"Sebab, upaya untuk mengatasi wabah Covid-19 harus didukung oleh kepatuhan warga menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Survei bertajuk 'Satu Tahun Covid-19: Sikap dan Perilaku Warga Terhadap Vaksin' dilakukan selama kurun waktu 28 Februari sampai 8 Maret 2021. Pertanyaan mendasar yang ingin dijawab dalam survei tersebut terkait bagaimana intensi warga untuk melakukan vaksinasi. 

Kemudian ada empat pertanyaan lainnya yang diajukan. Pertama, siapa yang mau dan tidak mau divaksin? Kedua, bagaimana tingkat kepercayaan warga terhadap vaksin yang disediakan pemerintah? Ketiga, bagaimana sikap warga pada umumnya terhadap covid-19? Keempat, seberapa taat warga menjalankan protokol kesehatan.

Response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 1.064 atau 87 persen. Kemudian margin of error rata-rata survei sampel tersebut yaitu sebesar 3,07 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement