REPUBLIKA.CO.ID, FLORENCE -- Setelah tersingkir dari pentas Liga Europa, AC Milan mengalihkan fokus ke Serie A. Beberapa jam lagi, Milan akan berhadapan dengan Fiorentina. Duel giornata ke-28 Serie A itu berlangsung di Stadion Artemio Franchi, Florence, Senin (22/3) dini hari WIB.
Sebuah partai emosional bagi pelatih Milan, Stefano Pioli. Ia akan menghadapi eks klubnya. Selama berkarier, Pioli menyimpan banyak kenangan di La Viola, serta di kota Florence. Baik sebagai pemain maupun saat memasuki dunia kepelatihan.
"Tahun lalu, ketika saya kembali, sambutan yang saya terima membuat saya bahagia," ujar allenatore kelahiran Parma ini, dikutip dari Football Italia, Ahad (21/3).
Terlepas dari situasi tersebut, fokusnya tidak berubah. Ia tetap menargetkan kemenangan. Apalagi Milan baru saja mengalami kegagalan di Benua Biru. Rossoneri tak mampu melewati adangan MU pada babak 16 besar Liga Europa.
"Itu sangat mengecewakan. Namun jika melihat caranya kami tersingkir, kami semakin menyadari kualitas kami, dan pada level tertentu, detail membuat perbedaan," ujar Pioli.
Sebelumnya ia merasa Il Divaolo tidak pantas disingkirkan United. Itu karena dalam dua pertemua ia merasa wakil Serie A ini tampil bagus. Namun semua sudah terjadi. Saatnya Milan fokus meraih hasil terbaik di Serie A.
Target Rossoneri telah berubah. Para penggawa Milan sudah terang-terangan menginginkan scudetto.
Mereka bersaing Juventus, dan Inter Milan. Jelas, bukan perkara mudah bagi Il Diavolo Rosso menuju singgasana. Hantaman cedera terus menyerang klub ini. Sebuah tantangan nyata bagi Pioli, memaksimalkan amunisi tersisa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
