Selasa 16 Mar 2021 19:21 WIB

Guardiola Ungkap Situasi Sterling dan Ake Jelang Vs Gladbach

Guardiola senang dengan respons para pemainnya.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Reaksi pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola saat pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Fulham FC melawan Manchester City di London, Inggris, 13 Maret 2021.
Foto: EPA-EFE/Justin Setterfield
Reaksi pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola saat pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Fulham FC melawan Manchester City di London, Inggris, 13 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Pelatih Manchester City Josep Guardiola mengungkapkan perkembangan dua pemainnya Raheem Sterling dan Nathan Ake jelang melakoni leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Borussia Monchengladbach, di Stadion Puskas Arena, Budapest, Hongaria. Sterling sengaja tak dimasukkan ke dalam skuad melawan Fulham. Sedangkan Ake sudah kembali berlatih setelah mengalami cedera otot panjang.

Guardiola menjelaskan Ake ikut dalam rombongan tim untuk melawan Monchengladbach. Dan jika memungkinkan akan menurunkan pemain tersebut. Ia sudah tak sabar melihat aksi pemainnya itu di lapangan.

“Dia terbang bersama kami dan begitu dia bisa terlibat, saya ingin melakukannya,” ujarnya dalam konferensi persnya, dikutip dari laman resmi klub, Selasa (16/3).

Guardiola juga memastikan Sterling ikut ke Budapest meski saat melawan Fulham tak masuk ke dalam skuad. Ia menjelaskan alasan disimpannya Sterling di Cravan Cottage. Menurutnya rotasi dibutuhkan agar para pemain tetap fit untuk bertanding di empat turnamen yang masih dimainkan.

Mantan pelatih Barcelona itu tak menampik jika setiap pemain tak senang apabila tak masuk ke dalam skuad. Tetapi Guardiola senang dengan respons para pemainnya atas kebijakannya. Dan Guardiola memastikan Sterling adalah pemain penting.

“Semua pemain menghormati keputusan saya. Saya tidak pernah menemukan dalam karir saya seorang pemain yang bahagia ketika mereka tidak bermain, tetapi mereka bereaksi dan berperilaku sangat baik,” jelasnya.

Guardiola mengungkapkan, ketika sebuah tim diisi oleh 20 pemain kelas atas maka pasti ada yang kecewa dan merasa tak adil. Karenanya Guardiola sudah paham tentang risiko yang akan dihadapi ketika merotasi pemain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement