REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab Sleman menerima bantuan 23 bilik sebagai pelengkap barak pengungsian di Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem. Bantuan diserahkan secara simbolis Sekda DIY, Baskara Aji kepada Sekda Sleman, Harda Kiswaya.

Plt Ketua Baznas DIY, Mukhlas mengatakan, bantuan bilik tersebut tidak hanya disediakan di barak Purwobinangun. Tapi, juga disediakan di barak-barak lain seperti barak pengungsian Gayam, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan.

Saat ini, penyediaan bilik ini ditempatkan di dua lokasi barak pengungsian yang ada di Sleman yaitu Gayam dan Purwobinangun sebagai penopang pengungsian. Penyediaan ini merupakan kebutuhan yang sebelumnya disampaikan BPBD Sleman. "Jadi, ditindaklanjuti Baznas untuk penyediaan," kata Mukhlas, Sabtu (13/3).

Sekda DIY, Baskara Aji menuturkan, bantuan tersebut merupakan usaha menyiapkan langkah-langkah preventif menghadapi bencana erupsi Merapi. Hal itu perlu dilakukan mengingat sampai saat ini Gunung Merapi masih sangat aktif. "Bantuan 23 bilik sebagai pelengkap barak dan berdasarkan pengalaman perlu ada langkah preventif. Terlebih, saat ini kita menghadapi pandemi," ujar Baskara.

Adapun bilik yang disediakan di barak pengungsian Purwobinangun dan Gayam ini berupa bilik sekat yang dipasang dalam ruangan tempat pengungsi Merapi. Setiap bilik atau sekat ini nantinya jika dipakai akan cukup setidaknya satu keluarga.

Usai penyerahan secara simbolis, Sekda DIY dan Sekda Sleman meninjau langsung ruangan yang telah disediakan bilik. Sekda Sleman, Harda Kiswaya menambahkan, penyediaan bilik-bilik di tempat pengungsian tersebut memang sangat penting. "Terlebih, adanya bilik juga menjadi salah satu penerapan protokol kesehatan bagi pengungsi Merapi pada masa pandemi covid-19," kata Harda. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika