Senin 01 Mar 2021 06:41 WIB

Menag Sebut Tiga Potensi Pesantren untuk Kemandirian Ekonomi

Menag Sebut Tiga Potensi Pesantren untuk Kemandirian Ekonomi

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Menag Sebut Tiga Potensi Pesantren untuk Kemandirian Ekonomi. Foto: Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto: SYAIFUL ARIF/ANTARA FOTO
Menag Sebut Tiga Potensi Pesantren untuk Kemandirian Ekonomi. Foto: Ilustrasi Pondok Pesantren

IHRAM.CO.ID,JAKARTA --  Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang biasa dipanggil Gus Yaqut mengungkapkan tiga potensi pesantren yang bisa meningkatkan kemandirian ekonomi umat. Ketiga potensi tersebut dipaparkan Gus Yaqut di acara Milad Pesantren Motivasi Indonesia ke-9 yang digelar secara daring, Ahad (28/2)

"Setidaknya ada tiga potensi besar yang dimiliki oleh pondok pesantren dalam perannya memandirikan ekonomi umat," ujar Gus Yaqut dalam siaran pers Kemenag, Ahad (28/2).

Baca Juga

Pertama, menurut Gus Yaqut, potensi itu ada dalam diri santri, karena santri di Indonesia sangat besar jumlahnya. "Jumlah yang sangat banyak itu bisa menjadi modal luar biasa memandirikan umat," ucap Gus Yaqut.

Pontensi yang kedua, lanjut Gus Yaqut, peran pondok pesantren sebagai penghubung masyarakat sekitar. "Beberapa waktu lalu, Kiai Enha (KH Nurul Huda Haem) sudah menceritakan kepada saya, bagaimana Pesantren Motivasi Indonesia ini bisa menjadi penghubung antara UMKM pesantren dengan pasar dan konsumen," katanya.

"Ini sangat luar biasa dan saya kira bisa menjadi contoh bagi yang lain," imbuhnya.

Sedangkan potensi ketiga, menurut Gus Yaqut, peran pesantren dalam pengumpulan zakat dan wakaf umat. Selama ini, menurut dia, pesantren menjadi lembaga pendidikan yang dipercaya oleh masyarakat, termasuk dalam pengelolaan zakat dan wakaf. 

Gus menteri menambahkan, tiga potensi yang dimiliki pesantren tersebut sangat berpotensi untuk menciptakan kemandirian ekonomi pesantren dan membangun kekuatan ekonomi umat. "Bila potensi ini dioptimalkan maka  kemandirian ekonomi tidak hanya menyejahterakan pesantren, tapi masyarakat sekitar," tutupnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement