Jumat 12 Feb 2021 09:00 WIB

Hampir Sebulan, Pengungsi Mamuju Masih Butuh Tenda Darurat

Tenda pengungsi gempa Mamuju mengalami kerusakan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana tenda pengungsian di Stadion Manakarra, Mamuju  Sulawesi Barat, jumat (29/1/20 21). Gubernur Sulbar memutuskan perpanjangan status keadaan tanggap darurat bencana gempa bumi Sulbar selama 7 hari kedepan, terhitung tanggal 29 Januari  hingga 4 Februari mendatang.
Foto: ANTARA/Akbar Tado
Suasana tenda pengungsian di Stadion Manakarra, Mamuju Sulawesi Barat, jumat (29/1/20 21). Gubernur Sulbar memutuskan perpanjangan status keadaan tanggap darurat bencana gempa bumi Sulbar selama 7 hari kedepan, terhitung tanggal 29 Januari hingga 4 Februari mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU – Sudah hampir sebulan, gempa Mamuju terjadi, para pengungsi masih membutuhkan tenda darurat. Hal ini dsebabkan cuaca yang buruk yang membuat tenda menjadi rusak.

“Cuacanya lagi kurang baik. Hampir sebulan, rata-rata tenda mereka sudah bocor dan sobek,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Muhammad Idris, saat dikonfirmasi, Kamis (11/2).

Baca Juga

Tenda sangat dibutuhkan terutama di wilayah pengungsian mandiri, ada kurang lebih 15 sampai 17 titik yang membutuhkan tenda. Sedangkan tenda para pengungsi yang tinggal di wilayah pengungsian utama masih lebih baik.

Lebih lanjut, Idris mengatakan bantuan terus berjalan. Namun, masih membutuhkan sekitar 50 ribu bantuan logistik. “Kalau saat ini kita lihat sampai tujuh hari kedepan masih tercukup tapi setelah itu agak sulit,” ujar dia.

Selain masalah cuaca, para pengungsi juga dihadapkan dengan masalah sumber air bersih. Karena gempa, sumber air bersih sulit ditemukan sementara kebutuhan air bersih sangat tinggi.

Idris menyebut saat ini pihaknya sedang mencoba untuk mengaktifkan sejumlah portal dengan sumur bor. “Teman-teman sedang di lapangan untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan utama yang paling mendasar,” ucap dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement