Jumat 05 Feb 2021 07:30 WIB

Swedia dan Denmark akan Buat Paspor Vaksin Digital

Sertifikat vaksin Covid-19 kan dirancang untuk warga bepergian ke luar negeri

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Orang-orang yang berjalan-jalan dalam cuaca dingin tapi cerah melewati tanda yang meminta untuk menjaga jarak sosial, di tengah penyebaran pandemi penyakit coronavirus (COVID-19) yang terus menerus, di Stockholm, Swedia, 20 November 2020.
Foto: EPA-EFE/Fredrik Sandberg SWEDEN OUT
Orang-orang yang berjalan-jalan dalam cuaca dingin tapi cerah melewati tanda yang meminta untuk menjaga jarak sosial, di tengah penyebaran pandemi penyakit coronavirus (COVID-19) yang terus menerus, di Stockholm, Swedia, 20 November 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM - Swedia pada Kamis (4/2) mengumumkan akan mulai mengembangkan paspor vaksinasi Covid-19 digital untuk digunakan dalam perjalanan sebagai antisipasi musim liburan pada musim panas tahun ini. Pengumuman itu mengikuti langkah serupa oleh Denmark sehari sebelumnya.

Kedua negara Nordik tersebut mengatakan, sertifikat vaksin virus corona akan dirancang untuk memungkinkan warganya bepergian ke luar negeri. Kebijakan baru ini juga mengisyaratkan bahwa sertifikat itu berpotensi digunakan untuk memeriksa apakah seseorang sudah divaksinasi jika mereka menghadiri acara seperti olahraga atau acara budaya.

Baca Juga

"Dengan sertifikat vaksin digital, akan cepat dan mudah untuk membuktikan vaksinasi lengkap," kata Menteri Pengembangan Digital Swedia, Anders Ygeman dalam sebuah pernyataan seperti dikutip laman Guardian, Jumat (5/2).

Pemerintah Swedia berharap memiliki infrastruktur untuk menerbitkan sertifikat digital pada Juni. Sehari sebelumnya, Denmark mengumumkan program yang sama.

Denmark mengatakan, pada awalnya pihak berwenang akan menerbitkan registrasi online yang dapat diakses untuk memeriksa status vaksinasi seseorang. Itu awalnya diharapkan sudah ada pada akhir Februari, sementara pengembangan solusi teknis jangka panjangnya masih berjalan.

Baca juga : Jack Ma Tidak Ditahan, Xi Jinping Hanya Kasih 'Pelajaran'

Pemerintah Denmark mengatakan akan menunda keputusan akhir tentang apakah "paspor korona" dapat digunakan untuk lebih dari sekadar tujuan perjalanan. Pihak pemerintah menunggu lebih banyak penelitian tentang apakah orang yang divaksinasi masih dapat menularkan virus atau tidak. Hal itu akan berkontribusi untuk pembukaan kembali Denmark secara bertahap dan sehat.

"Ini sangat penting, bagi kami untuk dapat memulai kembali masyarakat Denmark, bahwa perusahaan dapat kembali ke jalurnya," kata penjabat menteri keuangan, Morten Bodskov dalam sebuah pernyataan.

Kedua negara juga mengatakan bahwa upaya akan dilakukan untuk membuat sertifikat nasional sesuai dengan sertifikat internasional yang sedang dibahas di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan di tingkat UE. WHO telah melontarkan gagasan tentang sertifikat digital untuk vaksin sebelumnya, tetapi pada Januari pihaknya menentang penggunaan sertifikat digital sebagai persyaratan untuk bepergian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement