Selasa 02 Feb 2021 12:46 WIB

Optimisme Pemerintah dan Fakta Vaksinasi di Turki dan Brasil

Brasil vaksinasinya justru meroket dan telah memvaksin lebih dari 2 juta orang.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac. (ilustrasi)
Foto: Antara/Adeng Bustami
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah optimistis target vaksinasi Covid-19 bagi 1,5 juta SDM kesehatan di seluruh daerah dapat tercapai. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menargetkan, vaksinasi tahap pertama untuk SDM kesehatan akan tercapai paling lambat akhir Februari.

Hingga Senin (1/2) kemarin, pemerintah telah melakukan vaksinasi terhadap lebih dari 500 ribu SDM kesehatan, termasuk di dalamnya tenaga kesehatan. “Melihat jumlah tenaga kesehatan yang saat ini telah divaksinasi dan pengalaman puluhan tahun melakukan vaksinasi, maka kami optimistis 1,5 juta target tenaga kesehatan dapat tercapai paling lambat akhir Februari,” ujar Nadia saat konferensi pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (2/2).

Namun, berdasarkan data yang dirilis Our World in Data, perkembangan jumlah orang yang divaksinasi di Indonesia relatif lambat. Sebagai perbandingan, Indonesia baru memvaksin kurang lebih 500 ribu orang per 31 Januari 2021. Vaksinasi di Indonesia dimulai pertama pada 12 Januari 2021.

Jika dibandingkan dengan Turki, Indonesia kalah jauh. Per 31 Januari, Turki telah memvaksin hampir 2 juta orang dengan vaksinasi pertama pada 13 Januari. Sementara Brasil vaksinasinya justru meroket tinggi. Brasil per 31 Januari telah memvaksin lebih dari 2 juta orang. Padahal, Brasil memulai vaksinasi pertama pada 16 Januari. Ketiga negara ini menggunakan vaksin yang sama, yakni Sinovac.

Nadia menegaskan, vaksinasi Covid-19 sangat penting dilakukan dan memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan risiko yang ditimbulkan. Berdasarkan laporan Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), hingga saat ini semua reaksi setelah vaksinasi diberikan bersifat ringan dan tak serius.

Baca juga : Viral Khing Hnin Wai Tetap Bersenam di Tengah Kudeta Myanmar

Melalui vaksinasi ini, pemerintah berharap dapat membentuk kekebalan kelompok terhadap virus Covid-19 sehingga laju penularan pun dapat ditekan. Meskipun telah mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19, Nadia mengimbau masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan untuk menekan angka penularan kasus.

Dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (29/1) pekan lalu yang videonya dirilis di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Ahad (31/1), Presiden Jokowi berharap laju penularan Covid-19 dapat semakin menurun seiring dengan pelaksanaan vaksinasi. “Kita harapkan di Februari ini betul-betul kita kepung dengan vaksinasi,” kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement