Sabtu 30 Jan 2021 15:34 WIB

Deputi Gubernur BI: Stimulus Sosial Picu Pemulihan Ekonomi

Upaya pemulihan ekonomi akan berjalan selaras dengan pelaksanaan vaksinasi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Bansos
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Bansos

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia Destry Damayanti menilai stimulus sosial terhadap masyarakat, pelaku UMKM, dan perusahaan skala kecil-menengah menjadi pemicu dalam menggerakan pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia di masa pandemi. Destry menyebut berbagai stimulus sosial terbukti mampu mendorong tanda-tanda pemulihan ekonomi dunia hingga lima persen pada 2021.

Destry mengatakan upaya pemulihan ekonomi seperti ini akan berjalan selaras dengan pelaksanaan vaksinasi. "Untuk ekonomi domestik, kita melihat tren mobilitas sudah menunjukan perbaikan, meski kembali turun setelah diberlakukan kembali PSBB," ujar Destry dalam Webinar Forum Diskusi Salemba 46 bertajuk "Outlook Perekonomian Indonesia 2021" di Jakarta, Sabtu (30/1).

Baca Juga

Destry mengatakan pergerakan ekonomi berbagai sektor seperti manufaktur juga perlahan membaik meski tidak seperti pada sebelum pandemi terjadi. Destry juga meyakini Indonesia dapat segera pulih jika melihat sejumlah upaya pemerintah seperti menggenjot program strategis nasional (PSN) yang sempat terhambat pada tahun lalu serta adanya Sovereign Wealth Fund (SWF) yang diharapkan menarik investasi lebih banyak masuk ke Indonesia.

"Terkait ekspor juga lebih baik, khususnya yang meningkat pesat ke China, AS, dan beberapa negara di Asia Tenggara. Dengan kondisi seperti ini kita dapat memanfaatkan pemulihan ekonomi untuk mendorong ekspor tumbuh," ucap Destry.

Destry menambahkan Indonesia juga memiliki potensi besar dalam sektor keuangan digital yang meningkat pesat selama pandemi dengan diperkirkan sektor e-commerce akan tembus Rp 300 triliun pada 2021 atau naik 33,2 persen.

"Penggunaan uang elektronik meningkat sangat pesat karena memberikan kemudahan dan kenyamanan, apalagi dengan mobilitas terbatas, transaksi uang elektronik jadi pilihan konsumen, termasuk digital banking diperkirakan terus meningkat pada 2021," kata Destry menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement