Sabtu 23 Jan 2021 10:35 WIB

Doni Monardo, Airlangga, dan Dilema Komunikasi Covid-19

Lekas pulih, Jenderal. Negara masih membutuhkan kiprahmu yang tak kenal menyerah.

Wartawan Senior Republika, Selamat Ginting berfoto dengan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Graha BNPB, beberapa waktu lalu. Foto diambil sebelum pandemi Covid-19 melanda Jakarta dan Indonesia.
Foto: Dok pribadi
Wartawan Senior Republika, Selamat Ginting berfoto dengan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo di Graha BNPB, beberapa waktu lalu. Foto diambil sebelum pandemi Covid-19 melanda Jakarta dan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Selamat Ginting/Wartawan Senior Republika

Sabtu (23/1) pagi ini, saya terkejut ketika mendapatkan informasi Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengumumkan dirinya positif tertular virus corona. Hal ini terjadi di tengah padatnya aktivitas Doni dalam sepekan terakhir. 

Memimpin penanggulangan bencana gempa bumi Sulawesi Barat dan banjir Kalimantan Selatan. "Dari hasil tes PCR tadi malam, pagi ini mendapatkan hasil positif Covid-19 dengan CT Value 25. Saya sama sekali tidak merasakan gejala apapun dan pagi ini tetap beraktivitas normal dengan olahraga ringan berjalan kaki 8  kilometer,” tutur Doni dalam siaran pers Sabtu (23/12).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) tersebut, kini sedang melakukan isolasi mandiri sambil terus memantau perkembangan penanganan Covid-19 dan penanganan bencana di berbagai daerah. Doni mengaku, selama ini begitu disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan mencuci tangan.

"Covid-19 ini begitu dekat di sekitar kita. Selama ini saya berusaha sekuat tenaga patuh dan disiplin menjalan protokol kesehatan dan tetap bisa tertular. Dengan kejadian ini saya meminta masyarakat agar jangan kendor dalam memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan, serta rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” tutur mantan danjen Kopassus itu.

Pada Rabu (20/1) lalu, saya mengirimkan pesan kepada Doni Monardo lewat Whatsapp. Hal ini terkait dengan kontroversi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang akhirnya mengaku pada Desember 2020, positif Covid-19. Saya menyesalkan sikap Airlangga yang menyembunyikan statusnya, padahal dia pejabat publik. Bahkan sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Kepada Doni Monardo saya kirimkan pesan:

"Secara ilmu komunikasi, Covid 19 sesungguhnya mengajarkan kita untuk mampu mengatasi dilema komunikasi agar kita menjadi pelindung satu sama lain. Ya, dilema apalagi bagi pejabat publik. Mengaku positif khawatir di-bully, tidak mengaku mendidik masyarakat tidak jujur menghadapi pandemi Covid-19."

Keterbukaan informasi merupakan kunci dalam dilema komunikasi saat menghadapi pandemi Covid 19. Terutama pejabat publik. Semoga menjadi pembelajaran untuk kita semua agar bijak dalam dilema menghadapi Covid-19.  

Dengan menggunakan pendekatan forensik komunikasi, seperti kata Prof Ibnu Hamad, kita dapat menelisik dilema komunikasi yang dihadapi para pengambil kebijakan terkait pandemi Covid-19. Doni setuju dan sependapat. Kemudian mengucapkan terima kasih atas masukannya.

Siapa pun harus terbuka ketika dinyatakan positif Covid-19. Ini bukan aib, namun agar bisa ditelusuri siapa saja yang kontak dengan korban terpapar untuk segera mendapatkan penanganan lanjutan.

Lekas pulih, Jenderal. Negara masih membutuhkan kiprahmu yang tak kenal menyerah. Salam tangguh.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement