Rabu 20 Jan 2021 21:03 WIB

Puting Beliung di Tengah Waduk Gajah Mungkur Hebohkan Warga

Kejadian sekitar pukul 15.30 WIB dengan durasi 10 hingga 15 menit.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Andi Nur Aminah
Angin puting beliung di tengah Waduh Gajah Mungkur, Rabu (20/1).
Foto: tangkapan layar
Angin puting beliung di tengah Waduh Gajah Mungkur, Rabu (20/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pusaran angin puting beliung terjadi di tengah Waduk Gajah Mungkur, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (20/1) sekitar pukul 15.30 WIB. Meski sempat membuat masyarakat ketakutan, namun angin tersebut tidak menimbulkan kerugian maupun korban jiwa.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, membenarkan kejadian angin puting beliung tersebut. Kejadian sekitar pukul 15.30 WIB dengan durasi 10 hingga 15 menit. "Fenomena itu hampir setiap tahun ada di tengah waduk biasanya," kata Bambang saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (20/1) malam.

Baca Juga

Dia menjelaskan, arah pusaran angin dari tengah waduk bergerak menuju arah barat. Sebelum sampai permukiman kurang lebih satu kilometer, angin berbalik arah ke selatan. Sehingga tidak berdampak pada wilayah permukiman.

"Alhamdulillah tidak sampai ke wilayah permukiman. Fenomena itu sudah terbiasa, masyarakat sempat agak ketakutan, tapi setelah anginnya kembali ke selatan masyarakat sudah tenang," imbuhnya.

Menurutnya, angin puting beliung tersebut terjadi saat hujan mengguyur Wonogiri. Tidak ada nelayan yang mencari ikan ke tengah waduk. Sehingga, tidak terjadi kerugian dan korban jiwa.

Bambang menyebut, beberapa wilayah di Kabupaten Wonogiri sering terjadi angin puting beliung. BPBD sudah memetakan wilayah tersebut, seperti Baturetno, Giriwoyo, Ngadirojo, Nguntoronadi, dan Wonogiri Kota.

Biasanya, angin puting beliung terjadi saat musim hujan. Saat ini, Wonogiri baru saja memasuki musim hujan dengan intensitas sedang sampai lebat. Sebelumnya rata-rata intensitas hujan ringan sampai sedang.

"Imbauan kami, masyarakat harus selalu waspada dan siaga. Karena ini tidak lepas dari fenomena la nina yang masih akan terjadi sampai Maret nanti," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement