Selasa 19 Jan 2021 18:45 WIB

China Laporkan Wabah Covid-19 Domestik Terburuk

China melaporkan lebih dari 100 kasus baru Covid-19

Red: Nur Aini
 Seorang staf medis mengambil sampel pada warga yang mengantre untuk tes COVID-19 besar-besaran di Qingdao di provinsi Shandong, China timur, China, 12 Oktober 2020. Kota ini akan menguji enam juta warganya dalam tiga hari setelah 12 kasus virus korona yang ditularkan secara lokal COVID- 19 ditemukan.
Foto: EPA-EFE/WANG HAIBIN
Seorang staf medis mengambil sampel pada warga yang mengantre untuk tes COVID-19 besar-besaran di Qingdao di provinsi Shandong, China timur, China, 12 Oktober 2020. Kota ini akan menguji enam juta warganya dalam tiga hari setelah 12 kasus virus korona yang ditularkan secara lokal COVID- 19 ditemukan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China melaporkan lebih dari 100 kasus baru Covid-19 untuk hari ketujuh pada Selasa (19/1) dalam wabah domestik terburuk sejak Maret tahun lalu, dengan satu provinsi di wilayah timur lautnya mengalami rekor peningkatan harian.

China daratan melaporkan 118 kasus baru Covid-19 pada 18 Januari, naik dari 109 kasus sehari sebelumnya, kata otoritas kesehatan nasional dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Komisi Kesehatan Nasional juga menyebutkan bahwa dari 118 kasus baru tersebut, sebanyak 106 kasus adalah infeksi lokal, di mana 43 kasus dilaporkan di Jilin, yang merupakan rekor harian baru untuk provinsi timur laut China itu. Selanjutnya, 35 kasus dilaporkan di provinsi Hebei, yang terletak di dekat Beijing.

Ibu kota China sendiri, Beijing, melaporkan satu kasus baru Covid-19, sementara Heilongjiang yang terletak di utara melaporkan 27 kasus infeksi baru.

Jutaan orang telah diisolasi dalam beberapa hari terakhir saat beberapa kota di wilayah utara China menjalani pengujian massal untuk virus corona baru di tengah kekhawatiran bahwa infeksi yang tidak terdeteksi dapat menyebar dengan cepat selama liburan Tahun Baru Imlek, yang hanya beberapa pekan lagi.

Ratusan juta orang melakukan perjalanan selama liburan Imlek, yang akan dimulai pada pertengahan Februari tahun ini, saat para pekerja migran kembali ke rumah mereka untuk melihat keluarga.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement