Sabtu 16 Jan 2021 00:40 WIB

Tensi Tinggi, Gubernur Sumbar dan Wako Padang Batal Divaksin

Keduanya termasuk lingkaran pejabat daerah yang di awal menerima vaksin covid.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Vaksinator bersiap untuk melakukan vaksinasi Covid-19  (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Vaksinator bersiap untuk melakukan vaksinasi Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno dan Wali Kota Padang Mahyeldi sama-sama batal disuntik vaksin covid-19 karena alasan tensinya tinggi. Keduanya termasuk lingkaran pejabat daerah yang di awal menerima vaksin covid Sinovac. Tapi tim medis menganjurkan Irwan dan Mahyeldi tidak dulu disuntik vaksin karena berbahaya bagi kesehatan.

"Saya sudah melewati meja pemeriksaan kesehatan, ternyata tensinya tinggi. Jadi oleh petugas dinyatakan saya belum bisa divaksin,” Mahyeldi, Jumat (15/1).

Baca Juga

Mahyeldi dijadwalkan akan disuntik vaksin hari ini di Puskesmas Padang Pasir, Kota Padang. Sementara Irwan sebelumnya dijadwalkan jadi orang pertama disuntik vaksin kemarin, Kamis (14/1) di Kantor Gubernur Sumbar. Sama dengan Mahyeldi, Irwan disebut belum bisa divaksin karena hipertensi setelah dicek oleh tim medis.

Mahyeldi mengatakan akan siap divaksin bila tim medis sudah menyatakan dirinya memenuhi syarat. Karena salah satu syarat penting penerima vaksin harus dalam keadaan sehat atau tidak ada penyakit bawaan.

Sementara itu Wakil Wali Kota Padang Hendri Septa sudah dipastikan tidak masuk ke dalam daftar penerima vaksin. Hendri beberapa bulan lalu pernah dinyatakan positif covid dan sudah sembuh. Penyintas Covid-19 memang tidak harus divaksin karena sudah dianggap punya kekebalan tubuh dari ancaman Covid-19. "Pak Wawako (Hendri Septa) sudah alumni covid jadi sudah punya antibody," ucap Mahyeldi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement