Kamis 14 Jan 2021 05:08 WIB

Penawaran SBSN Lampaui Target Setelah Lelang Tambahan

Pemerintah menargetkan meraup Rp 14 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah Negara

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Lelang surat berharga syariah negaral/SBSN (ilustrasi)
Foto: rimanews.com
Lelang surat berharga syariah negaral/SBSN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tambahan atau Greenshoe Option (GSO) yang dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Rabu (13/1) mendapatkan penawaran Rp 4,9 triliun. Dari total tersebut, pemerintah menyerap Rp 4,7 triliun.

Apabila diakumulasikan dengan nominal yang dimenangkan dalam lelang perdana pada Selasa (12/1) sebesar Rp 11,3 triliun, pemerintah sudah menyerap Rp 16 triliun.

Baca Juga

"Jumlah tersebut sudah melampaui target pemerintah, Rp 14 triliun," tutur Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Dwi Irianti kepada Republika, Rabu sore.

Penawaran GSO dilakukan terhadap lima dari enam seri SBSN yang ditawarkan pertama kali. Mereka adalah PBS027, PBS017, PBS029, PBS004 dan PBS028 dengan underlying assetnya adalah proyek/ kegiatan APBN 2021 dan Barang Milik Negara (BMN) berupa tanah/ bangunan. Besaran imbalan tiap seri bervariasi dari 6,1 persen hingga 7,75 persen.

PBS028 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 mendapatkan penawaran tertinggi pada GSO, yakni sebesar Rp 2,128 triliun yang diserap seluruhnya oleh pemerintah. Tingkat imbalannya pun tertinggi, 7,75 persen yang dibayarkan pada 15 April dan 15 Oktober.

Sedangkan, satu seri SBSN lainnya, SPNS1307202,  tidak dilelang kembali. Saat pelelangan pada Senin, jumlah nominal yang dimenangkan dari seri ini adalah Rp 1 triliun dengan tingkat imbalan diskonto.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement