Rabu 13 Jan 2021 11:59 WIB

Swiss Setujui Vaksin Covid-19 Moderna

Swiss setujui penggunaan vaksin Covid-19 Moderna selain dari Pfizer-BioNTech

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Swiss setujui penggunaan vaksin Covid-19 Moderna selain dari Pfizer-BioNTech. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/EDUARDO MUNOZ
Swiss setujui penggunaan vaksin Covid-19 Moderna selain dari Pfizer-BioNTech. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH - Pemerintah Swiss pada Selasa menyetujui vaksin Covid-19 Moderna. Persetujuan ini menjadikannya vaksin kedua yang diizinkan di negara tersebut setelah vaksin Pfizer-BioNTech, sekaligus membuka jalan untuk mendapatkan hingga 1,5 juta dosis dari kedua perusahaan itu sampai Februari.

Keputusan regulator obat Swiss, Swissmedic, muncul beberapa hari setelah Badan Medis Eropa (EMA) memberikan lampu hijau untuk vaksin Moderna. Vaksin messenger RNA (mRNA), yang mengandalkan teknologi serupa dengan yang digunakan Pfizer-BioNTech, merupakan vaksin dua dosis yang pada uji klinis menunjukkan keampuhan 95 persen.

Baca Juga

Swiss menghadapi gelombang kedua pandemi, dengan total infeksi sekitar 500 ribu dan lebih dari 7.500 kematian yang meningkat setiap harinya. Swiss, yang meluncurkan imunisasi vaksin Pfizer-BioNTech sejak sebelum Natal, pekan ini membatalkan ajang balap ski Lauberhorn World Cup akibat kekhawatiran Covid-19.

Pejabat Kementerian Kesehatan memperkirakan bahwa Swiss akan menerima total 500 ribu dosis vaksin pada Januari, dan satu juta dosis lagi pada Februari, dengan vaksin Moderna menambah totalnya.

"Setelah peninjauan komprehensif seluruh data keamanan, keampuhan, serta kualitas yang diajukan, hari ini Swissmedic untuk sementara mengizinkan vaksin Moderna," kata regulator.

Vaksin itu dilengkapi dengan label "Buatan Swiss", sebab produsen obat kontrak Lonza membuat bahan aktifnya di pabrik mereka di Visp, dekat pegunungan Matterhorn. Swiss memesan sekitar 15 juta dosis vaksin, termasuk dari AstraZeneca yang produknya belum mengantongi persetujuan, setelah menyisihkan 455 juta dolar AS untuk pembelian vaksin.

Tingginya permintaan global, ditambah dengan produksi yang terbatas, menandakan vaksin yang tersedia terlalu sedikit. Namun, Swiss telah memberitahu 8,6 juta warganya bahwa siapa pun yang ingin divaksinasi kemungkinan besar dapat terealisasi pada musim panas mendatang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement