Senin 11 Jan 2021 14:48 WIB

Jokowi Berharap Program Food Estate Segera Tuntas di 2021

Jokowi ingin food estate di Kalteng selesai agar bisa ditiru provinsi lainnya

 Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 di istana Negara, Jakarta, Senin, (11/1).
Foto: Kementerian Pertanian
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 di istana Negara, Jakarta, Senin, (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2021 yang digelar secara virtual di Istana Negara, Senin (11/1). Dalam sambutanya Presiden Joko Widodo menyampaikan dalam kondisi Pandemi covid-19 sektor petanian menempati posisi yang semakin sentral, untuk itu Presiden mengimbau untuk berhati-hati, akibat adanya pembatasan mobiltas warga, bahkan distribusi barang antar negara serta distribusi pangan dunia.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa untuk tetap dapat memenuhi pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia, maka pengelolaan yang berkaitan dengan pangan serta pembangunan pertanian harus kita seriusi secara detil dan menggunakan skala luas.

“Dalam mengatasi masalah yang terjadi saat ini kita harus membangun program pertanian yang berbasis economic of scale (skala luas), untuk itu kenapa saya dorong food estate harus segera diselesaikan, “ ungkap Presiden Joko Widodo.

Lebih lanjut Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan harapannya, agar tahun ini program Food Estate yang telah digarap di Provinsi Kalimantan Tengah dapat segera diselesaikan, karena menurutnya apabila program tersebut telah dilakukan, maka tahapan evaluasi penting dilakukan untuk melihat apa saja kendala yang terjadi di lapangan, sehingga nantinya apabila program tersebut berhasil dengan baik Provinsi lain bisa mencontohnya.

"Inilah cara pembangunan pertanian yang harus kita tuju yaitu melalui skala luas dan menggunakan teknologi pertanian, sehingga nantinya harga pokok produksi bisa bersaing dengan harga komoditas yang sama dengan negara lain," ucap Presiden Joko Widodo

Dalam kesempatan tersebut Presiden Joko Widodo turut menyampaikan apresiasinya terkait adanya pertumbuhan positif pada sektor pertanian terutama pada peningkatan ekspor komoditas pertanian. 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلْيَسْتَعْفِفِ الَّذِيْنَ لَا يَجِدُوْنَ نِكَاحًا حَتّٰى يُغْنِيَهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ ۗوَالَّذِيْنَ يَبْتَغُوْنَ الْكِتٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ فَكَاتِبُوْهُمْ اِنْ عَلِمْتُمْ فِيْهِمْ خَيْرًا وَّاٰتُوْهُمْ مِّنْ مَّالِ اللّٰهِ الَّذِيْٓ اٰتٰىكُمْ ۗوَلَا تُكْرِهُوْا فَتَيٰتِكُمْ عَلَى الْبِغَاۤءِ اِنْ اَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوْا عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَمَنْ يُّكْرِهْهُّنَّ فَاِنَّ اللّٰهَ مِنْۢ بَعْدِ اِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa hamba sahaya perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.

(QS. An-Nur ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement